Respons Bernardo Liga 1 Diusul Berhenti Imbas Kasus Rasisme ke Pemain PSM

Respons Bernardo Liga 1 Diusul Berhenti Imbas Kasus Rasisme ke Pemain PSM

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 07 Jul 2023 18:55 WIB
Pemain PSM Makassar mendapat perilaku rasisme usai pertandingan melawan Persija Jakarta di pekan pertama Liga 1 2023/2024.
Foto: Pemain PSM Makassar mendapat perilaku rasisme usai pertandingan melawan Persija Jakarta di pekan pertama Liga 1 2023/2024. (Dok. APPI)
Parepare -

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares angkat bicara terkait usulan dihentikannya Liga 1 musim 2023/2024 yang mencuat dari dampak kasus rasisme terhadap pemain PSM. Bernardo berharap ada solusi agar kasus serupa tak terjadi.

"Saya hanya pelatih, saya lihat banyak hal yang kurang setuju tetapi bisa diberikan solusi lain. Ini bukan ranah saya untuk memberikan solusi ke mereka," ungkap Bernardo dalam konferensi pers, Jumat (7/7/2023).

Namun Bernardo menekankan, kasus rasisme tersebut sangat berkaitan dengan sikap saling menghargai sesama manusia. Semestinya kasus rasisme tak terjadi di dunia sepak bola yang mengutamakan fair play atau sportivitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini berkaitan tentang respek kalau mau dihargai orang lain berikan respek kepada orang lain," imbuhnya.

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares.Foto: Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares. (Dok. PSM Makassar)

Sikap itu kata Bernardo semestinya juga bisa berlaku saat pertandingan berlangsung. Saat Yance tergeletak, semestinya permainan dihentikan sementara untuk melihat kondisi pemain.

ADVERTISEMENT

"Respek juga tadi soal Yance yang tergeletak dan mengapa tidak dihentikan permainan untuk melihat kondisinya. Kalau itu pemain Persija kami akan hentikan pertandingan dengan pemain membuang bola," tegasnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) angkat suara terkait aksi rasisme yang diterima pemain PSM Makassar saat menghadapi Persija Jakarta di laga pertama Liga 1 2023/2024. APPI meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk menghentikan sementara kompetisi agar kasus rasisme tidak terjadi lagi.

"PSSI dan PT LIB harus berani dan bertindak tegas dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pemain jika mereka menjadi korban rasisme. Bila perlu PSSI dan PT LIB menghentikan dulu sementara kompetisi sampe kasus rasisme ini tidak terjadi lagi menimpa pemain," kata APPI Head Legal, Jannes H. Silitonga dalam keterangannya, Rabu (6/7/2023).

"Setiap orang tidak bisa memilih dilahirkan dari suku atau ras mana, penghinaan terhadapnya berarti juga merupakan penghinaan terhadap Tuhan," lanjutnya.

3 Pemain PSM Diserang Aksi Rasis Fans

Diketahui, akun ofisial PSM Makassar mendapat komentar negatif setelah mengunggah foto pertandingan PSM Makassar melawan Persija pada Senin (3/7) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang berakhir imbang 1-1. Salah satunya dilontarkan oleh pemilik akun @ikai.1111

"Geli gue lihat si bibir moyong @erwin05gutawa, Si Monyet @yuranfernandes dan @yansayuri, mental lo mental tempe bos. Kaptennya monyong bibirnya, Taktiknya kyk tele, klub ga Pernah Menang dari Tahun 2017 Sama Persija jadi gitu mainnya," tulis akun @ikai.1111.

Aksi rasisme fans ke pemain PSM Makassar usai melawan Persija Jakarta di pekan pertama Liga 1 2023/2024.Foto: APPI Kecam Ulah Fans Rasis ke Pemain PSM, Gandeng Polri untuk Tertibkan (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)

Aksi rasisme ini juga turut ditanggapi oleh bek PSM Erwin Gutawa. Pemain asal Kabupaten Bone itu meminta APPI untuk menindak tegas pelaku rasisme.

"Ujung2nya minta maaf, dengan alasan hilaf atau dan lain2nya. padahal dia mengeluarkan kata2 kotor atau rasisme dengan keadaan sadar," tulis Erwin Gutawa di Instastorynya.

"Tolong org2 bgini di hukum/di penjara @appi.official biar tidak terulang trs menerus," sambung Erwin.

Reaksi bek PSM Makassar Erwin Gutawa yang mendapat aksi rasisme.Foto: Reaksi bek PSM Makassar Erwin Gutawa yang mendapat aksi rasisme. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)



(ata/asm)

Hide Ads