Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares turut merespons kritikan terhadap para pemainnya yang banyak tergeletak hingga disebut sengaja 'guling-guling' saat menghadapi Persija Jakarta. Bernardo mengatakan saat itu pemainnya tengah merasakan kesakitan.
Laga Persija Vs PSM di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (6/7) menjadi sorotan saat pemain PSM banyak berjatuhan usai unggul lebih dulu melalui Kenzo Nambu pada menit ke-12. Bahkan saat Persija mencetak gol melalui Ryo Matsumura menit ke-81, pemain PSM Yance Sayuri dalam posisi terjatuh di dalam kotak penalti.
"Saya baca banyak hal yang bertebaran di internet sana mengatakan pemain kita Yuran menghabiskan waktu atau menyia-nyiakan waktu di lapangan dengan cara tergeletak. pura-pura cedera," kata Bernardo Tavares pada sesi konferensi pers, Jumat (7/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernardo Tavares menegaskan Yuran yang terjatuh di lapangan karena sedang kesakitan. Cedera yang dialami Yuran bahkan terjadi sejak musim lalu.
"Apa yang perlu saya beritahu yang tidak diketahui adalah Yuran musim lalu dia selesaikan musim dan dia terkena cedera. Dan pada saat kita kembali lagi, cederanya muncul kembali," paparnya.
Sehingga menurut Bernardo, pemainnya yang banyak terjatuh saat pertandingan berlangsung adalah hal yang wajar. Terlebih laga tersebut berjalan dengan intensitas yang sangat tinggi.
"Normal pada saat kedua tim atau salah satu tim melakukan pertandingan dengan intensitas tinggi pemain tergeletak," jelasnya.
Hanya saja, pelatih asal Portugal itu menyayangkan keputusan wasit yang tidak tegas dalam memimpin pertandingan. Menurutnya saat pemainnya terjatuh, wasit harus menghentikan pertandingan.
"Kalau wasit melihat ini adalah sesuatu yang serius tidak masalah. Kalau wasit berpikir ini, oke kita beri tambahan waktu injury time 10-20 menit, tidak apa-apa. Tapi pada saat ada pemain yang tergeletak, wasit harus mengecek pemain tersebut," pungkasnya.
(ata/asm)