5 Fakta Menarik Bali United Vs PSM Makassar Berakhir Imbang 1-1

Kualifikasi Playoff Liga Champions Asia

5 Fakta Menarik Bali United Vs PSM Makassar Berakhir Imbang 1-1

Alfiandis - detikSulsel
Rabu, 07 Jun 2023 09:00 WIB
Kapten PSM Makassar Wiljan Pluim mendapat hadangan pemain Bali United Brwa Nouri.
Kapten PSM Makassar Wiljan Pluim mendapat hadangan pemain Bali United Brwa Nouri. Foto: Dok. PSM Makassar/Agung Dewantara
Makassar -

PSM Makassar mampu menahan imbang tuan rumah Bali United di pertandingan kualifikasi playoff Liga Champions Asia (LCA). Hasil tersebut membuat peluang tim Ramang melaju ke fase selanjutnya terbuka lebar.

Laga leg 1 antara Bali United melawan PSM Makassar yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (6/6/2023) berakhir dengan skor sama kuat 1-1. Serdadu Tridatu unggul cepat melalui gol Irfan Jaya di menit ke-15.

Sementara gol balasan PSM tercipta dari gol bunuh diri striker Bali United Ilija Spasojevic di menit 71'. Berawal dari tendangan penjuru M Arfan, Spaso salah mengantisipasi sehingga bola mengarah masuk ke gawang sendiri tanpa bisa dijangkau kiper Adilson Maringa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil 1-1 menjadi modal positif bagi PSM menatap leg 2 yang akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. Pertandingan akan berlangsung Sabtu (10/6) mendatang.

Dirangkum detikSulsel, berikut 5 fakta menarik laga antara Bali United Vs PSM Makassar di leg pertama kualifikasi playoff Liga Champions Asia (LCA) 2023/2024:

ADVERTISEMENT

1. 2 Gol Dianulir Wasit

Pertandingan antara Bali United dan PSM berjalan ketat sejak menit awal. Dua gol yang dianulir wasit menyudahi drama di laga tersebut.

PSM yang tertinggal cepat di awal babak pertama mencoba meningkatkan intensitas serangan. Kesempatan untuk menyamakan kedudukan tercipta di menit 30' lewat Yakob Sayuri setelah menerima umpan dari Yance Sayuri.

Namun gol tersebut dianulir wasit lantaran Yance Sayuri terlebih dulu terjebak offside sebum mengirim umpan silang ke Yakob Sayuri. Skor 1-0 tidak berubah hingga babak pertama selesai.

Gol sah PSM baru lahir di babak kedua pada menit ke-71. Namun gol tersebut lahir dari kapten Bali United, Ilija Spasojevic yang menendang bola masuk ke gawangnya sendiri.

Bali United sempat membalas di penghujung laga lewat gol Privat Mbarga memanfaatkan umpan trupas Eber Bessa. Tetapi lagi-lagi gol tersebut juga dianulir, setelah pemain asal Kamerun itu ketahuan berdiri dalam posisi offside.

2. Gol Bunuh Diri Selamatkan PSM

PSM Makassar membutuhkan waktu 71' menit untuk menyamakan kedudukan atas Bali United. Itupun gol semata wayang Juku Eja tercipta melalui gol bunuh diri Ilija Spasojevic.

PSM berhasil menyamakan skor 1-1 melalui gol bunuh diri Ilija Spasojevic. Mantan pemain PSM itu salah mengantisipasi bola set piece yang ditendang ke arah gawang Adilson Maringa.

Tidak lama setelah gol bunuh diri tersebut, Spaso langsung digantikan. Ban kapten diberikan ke pemain Bali United lainnya.

Simak 3 fakta lainnya di halaman selanjutnya.

3. Debut 3 Pemain Baru PSM

Tiga penggawa baru PSM Makassar menjalani debut manisnya usai berkontribusi atas hasil imbang yang diraih atas tuan rumah Bali United. Ketiga pemain tersebut adalah bek Kike Linares, Adilson Silva serta Rizky Pellu.

Kike Linares sendiri dipercaya tampil sejak menit awal oleh Bernardo Tavares. Dia menggantikan peran Yuran Fernandes yang disimpan dibangku cadangan.

Meski baru merasakan atmosfer sepak bola tanah air, pemain naturalisasi asal Filipina ini cepat beradaptasi. Duetnya pun bersama Safrudin Tahar dan Erwin Gutawa di lini belakang berjalan mulus.

Selain Kike, bomber baru Juku Eja Adilson Silva juga tampil apik di lini depan. Menggantikan Kenzo Nambu di pertengahan babak kedua, skil dan kecepatan yang dimiliki Silva membuat lini belakang Serdadu Tridatu kewalahan.

Meski belum berkontribusi dalam urusan mencetak gol, pemain asal Portugal tersebut punya kontribusi atas lahirnya gol penyama kedudukan PSM di babak kedua.

Bernardo Tavares juga memberi kepercayaan bagi Rizky Pellu tampil perdana di laga tersebut. Rizky Pellu tampil sebagai pemain pengganti melawan bekas klubnya Bali United.

4. Putra Sulsel Selebrasi Cetak Gol ke Gawang PSM

Putra asli Sulawesi Selatan (Sulsel) Irfan Jaya membawa Bali United unggul atas tamunya PSM Makassar. Irfan Jaya yang berdiri bebas tanpa pengawalan berhasil menjebol gawang Reza Arya Pratama setelah memanfaatkan bola liar hasil crossing Eber Bessa di menit 15.

Membawa Serdadu Tridatu unggul lebih dulu di babak pertama, pemain kelahiran Bantaeng tersebut meluapkan emosi dengan selebrasi bersama rekan setimnya.

Setelah gol tersebut, Irfan Jaya kian percaya diri. Pergerakan pemain timnas Indonesia tersebut kerap kali mengancam gawang PSM.

Sayangnya gol tunggal Irfan Jaya tidak bisa membawa Bali United meraih kemenangan. PSM berhasil menyamakan kedudukan di menit 71' melalui gol bunuh diri Ilija Spasojevic. Skor berubah menjadi 1-1 bagi kedua tim.

5. Protes Bernardo ke Wasit

Pelatih PSM Bernardo Tavares tidak begitu puas meski timnya mampu mengimbangi tuan rumah Bali United. Kondisi itu tidak luput dari kepemimpinan wasit Thoriq M Alkatiri.

"Sebenarnya saya tidak mau bicara tentang wasit, tapi seperti yang saya tunjukkan nomor 23 melakukan foul di dalam kotak penalti dan wasit tidak melakukan apa-apa," ujar Bernardo Tavares dalam sesi konferensi pers usai laga, Selasa (6/6).

Bagi Bernardo Ini bukan pertama kalinya mengkritik kepemimpinan Thoriq. Bernardo merasa wasit berlisensi FIFA tersebut kerap merugikan PSM saat memimpin pertandingan.

Bernardo menyebutkan, berbagai cara dilakukan pemain bertahan Bali United menjegal pergerakan pemain PSM. Namun menurutnya wasit Thoriq sama sekali tak memberikan pelanggaran bagi PSM.

"Banyak kali saya bisa sebutkan, banyak kali pemain-pemain bertahan Bali menghentikan salah satu pemain kita. Seperti Everton atau penyerang-penyerang kita dengan cara memeluk mereka," tuturnya.

Bernardo menegaskan, wasit seharusnya bisa melihat secara detail jalannya pertandingan. Sehingga bisa menentukan benturan yang berbuah pelanggaran.

"Saya kira ini adalah tugas wasit untuk melihat hal ini secara detail. Mereka mempunyai wasit-wasit pembantu di pinggir lapangan dan lain-lain," paparnya.

Pelatih asal Portugal itu berharap kejadian serupa tidak terulang di pertandingan leg kedua. Pasalnya di laga nanti merupakan laga krusial untuk menentukan tim yang berhak mewakili Indonesia di pentas Liga Champions Asia.

"Saya kira itu adalah tugas-tugas mereka (wasit) untuk pertandingan kita akan bawa nanti ke leg kedua," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(afs/hsr)

Hide Ads