"Alhamdulillah akhirnya (Liga 1 menggunakan VAR), tentu ini sangat membantu. Tapi apakah wasit kita siap dengan masuknya teknologi, karena VAR itu hanya alat bantu, keputusan mutlak tetaplah di wasit," kata Zulkifli Syukur kepada detikSulsel, Selasa (9/5//2023).
Zulkifli mengutarakan, selama ini yang menjadi masalah utama kompetisi di Indonesia terletak pada kualitas wasit. Menurutnya wasit yang memimpin pertandingan di Liga 1 masih di bawah standar sehingga banyak keputusan yang dinilai tidak tepat.
Mantan bek Timnas Indonesia ini berharap agar PSSI mendatangkan komite wasit luar negeri. Hal ini untuk memberikan pelatihan sebagai bagian dari perbaikan kualitas wasit di Indonesia.
"Menurut saya SDM-nya yang kita perbaiki. Kita mengundang komite wasit dari luar guna perbaikan kualitas wasit," paparnya.
Bercermin dari kompetisi musim lalu, Zulkifli menyinggung meski kompetisi musim lalu menggunakan 5 wasit dalam satu pertandingan tak lantas memberikan perubahan signifikan.
"Karena musim lalu pun perangkat pertandingan ditambahkan menjadi 5, toh juga masih belum ada perubahan," tegasnya.
Yang paling penting lanjut Zulkifli agar wasit diberi sanksi tegas jika ada indikasi pengaturan skor di Liga 1 musim depan. agar memberikan efek jera kepada wasit ke depan.
"Yang paling penting adanya sanksi tegas jika adanya indikasi pengaturan skor yang menguntungkan salah satu tim," tuturnya.
Seperti diketahui, Ketum PSSI Erick Thohir berencana menggunakan VAR pada putaran kedua Liga 1 musim depan. Namun masih dalam tahap persiapan sehingga nantinya bisa berjalan maksimal.
"Mudah-mudahan sistem VAR sudah diberlakukan. Tetapi di pertengahan musim karena perlu ada training," kata Erick Thohir kepada wartawan dilansir dari detikSport, Minggu (7/5).
Saat ini, PSSI masih melakukan serangkaian pelatihan bagi wasit-wasit yang akan mengoperasikan VAR. Pasalnya wasit yang bisa menjalankan amanah tersebut harus tersertifikasi oleh FIFA.
Erick Thohir mengaku belum menjamin pelaksanaan VAR di Liga Indonesia musim depan akan langsung sempurna. Ia memprediksi akan ada beberapa kendala karena baru dicoba di Indonesia.
"Ini kesepakatan juga dengan liga (PT Liga Indonesia Baru). Ini sedang diskusi sama liga, paling ya kami ya coba dulu. Kan tidak mungkin kami melakukan sesuatu langsung sempurna," ujarnya menambahkan.
Selain membutuhkan biaya yang besar, VAR juga membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Maka itu, penggunaan VAR belum bisa diterapkan dalam waktu dekat. Setidaknya di putaran kedua Liga 1 musim depan.
Ini akan menjadi tahap percobaan untuk mematangkan penggunaan teknologi baru di sepakbola tertinggi Indonesia tersebut. Setelahnya akan dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan di kegiatan-kegiatan sepak bola selanjutnya.
"Anggap saja tahun ini percobaan dulu, nanti baru tahun depan akan lebih maksimal. Kan semua membangun sesuatu bertahap, tidak bisa langsung jadi," tutur Erick Thohir.
"Ini VAR baru. Makanya jangan langsung memudahkan sesuatu ya," tutup Erick.
(afs/sar)