Legenda PSM Makassar, Syamsuddin Umar mendukung Erick Thohir yang maju sebagai calon ketua umum PSSI periode 2023-2027. Erick dinilai punya kualitas dalam memajukan sepak bola Indonesia.
"Kita lihat bagaimana dia (Erick Thohir) respek setelah ada kejadian (Tragedi Kanjuruhan). Dia hubungi FIFA dan FIFA langsung respons dan dipanggil, bahkan datang di Indonesia," kata Syamsuddin Umar kepada detikSulsel, Minggu (15/1/2023).
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia ini menilai, Erick Thohir memiliki banyak pengalaman dalam menangani sepak bola. Erick Thohir pernah menjabat sebagai Presiden Inter Milan pada musim 2015 hingga 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi soal kualitas, tidak diragukan lagi. Dia punya kemampuan untuk memimpin PSSI, sepak bola Indonesia yang jauh lebih baik," yakinnya.
Pada hari Minggu (15/1) kemarin, Erik Thohir datang ke kantor PSSI di GBK Arena, Senayan, Jakarta, guna mengembalikan berkas untuk Kongres Luar Biasa (KLB) pada bulan depan.
Saat mengembalikan berkas pencalonannya, Erick Thohir datang dengan diantar sejumlah sosok anak muda yang kini juga terlibat di dalam persepakbolaan Indonesia. Sebut saja Kaesang Pangarep (Persis Solo), Raffi Ahmad (RANS Nusantara FC), Teddy Tjahjono (Persib Bandung), dan Atta Halilintar (Bekasi City FC).
Selain itu, dukungan para pemilik suara KLB terhadap Erick Thohir juga terlihat dengan sejumlah voters yang ikut mendampingi saat pengembalian berkas. Ada voters dari Liga 1 seperti Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
Juga voters dari PSIM Yogyakarta, Persekat Tegal, Sriwijaya FC, plus berbagai voters dari Asosiasi Provinsi (Asprov). Ada klaim yang menyebut ia sudah memegang 60 suara.
Misi Erick Thohir Benahi Kompetisi Sepak Bola Indonesia
Erick Thohir sudah punya program kompetisi buat sepakbola Indonesia jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Jumlah piramida kompetisi akan ditambah.
"Kalau kita lihat, struktur liga kita terlalu sedikit, Piala Indonesia yang mempertemukan seluruh tim tidak berjalan, semakin banyak kompetisi, tentu memberikan lebih banyak kesempatan bermain bagi para pemain muda," kata Erick Thohir dilansir dari detikSport, Minggu (15/1/2023).
Saat ini kompetisi sepakbola Indonesia hanya terdiri dari tiga level yakni Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Itupun hanya Liga 1 dan Liga 2 yang berstatus profesional, sementara Liga 3 merupakan kompetisi amatir.
"Motivasi pemain dari Liga 3 saat bertemu tim Liga 1 tentu akan sangat berbeda, atmosfer ini harus seharusnya menjadi perhatian," paparnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Banyak yang sering bilang ke saya, sepakbola kita jalan di tempat. Saya kurang sepakat, sepakbola kita juga berkembang, tapi perkembangan negara lain jauh lebih cepat. Ini yang ingin saya kejar," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick juga ingin memperbaiki sistem jadwal kompetisi yang lebih sehat dengan mengacu pada jeda internasional untuk laga uji coba dari FIFA. Dengan berpedoman pada jadwal FIFA, dengan begitu Timnas Indonesia bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan friendly match secara maksimal.
La Nyalla Siap Lawan Erick Thohir
La Nyalla Mahmud Mattalitti lebih dulu mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI. La Nyalla mengaku siap bertarung dengan Erick Thohir.
"Saya sudah dengar, saya juga sudah mendengar saudara Doni Rahman itu mengatakan kepada saya bahwa percuma maju karena kalau saya maju tidak mungkin menang. Semuanya sudah diarahkan kepada Erick Thohir," kata La Nyalla dilansir detikSport, Jumat (13/1)
La Nyalla tiba di kantor PSSI yang berada di GBK Arena pada Jumat (13/1/2023). Dia menyerahkan formulir resmi pendaftaran calon Ketua Umum PSSI ke sekretariat PSSI.
"Saya bilang, silakan saja, yang pasti semua belum terjadi. Tetap kita jalani. Erick Thohir bagus, semuanya calon Ketua Umum PSSI bagus, tetapi yang menguntungkan dia jadi atau tidak bukan manusia. Yang menentukan itu adalah Yang Mahakuasa. Manusia ini hanya sebagai ikhtiar," sambungnya.
Baca juga: Pesan Iwan Bule untuk Ketum PSSI Selanjutnya |
La Nyalla bukan orang baru di PSSI. Pria kelahiran 10 Mei 1959 itu terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019. Namun kemudian PSSI dibekukan Menpora Imam Nahrawi hingga berujung sanksi FIFA.
Kepemimpinan La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI terjadi pada Agustus 2016 lewat KLB. Nama La Nyalla kemudian sempat menjadi kandidat Ketua Umum PSSI pada Kongres 2019, tapi kemudian dimenangi oleh Mochamad Iriawan.
Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/asm)