Aliran Sesat 'Bab Kesucian' di Gowa Larang Pengikutnya Makan Ikan dan Susu

Aliran Sesat 'Bab Kesucian' di Gowa Larang Pengikutnya Makan Ikan dan Susu

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Senin, 02 Jan 2023 14:25 WIB
Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Gowa yang mengajarkan aliran Bab Kesucian
Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Kabupaten Gowa, Sulsel yang mengajarkan aliran Bab Kesucian. Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar
Gowa -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap adanya ajaran sesat di sebuah yayasan yang bernama Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Kabupaten Gowa. Yayasan tersebut mengajarkan pengajian bernama 'Bab Kesucian' yang mengharamkan jemaahnya makan daging ikan dan susu, bahkan tidak menjalankan salat 5 waktu.

"Terkait ajaran Bab Kesucian pada Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah aliran tersebut dianggap sesat," kata Sekretaris MUI Sulsel, Muammar Bakry kepada detikSulsel, Senin (2/1/2022).

Muammar menjelaskan, aliran 'Bab Kesucian' diketahui setelah MUI merespons pertanyaan dari masyarakat. Bahwa terdapat ajaran di Kabupaten Gowa yang melarang pengikutnya makan daging ikan, susu, dan tidak melaksanakan salat 5 waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kelompok ini mengharamkan yang telah dihalalkan oleh Allah SWT yakni daging ikan dan susu. Ini bertentangan dengan Hadis. Jadi melarang orang minum susu meyalahi sunnah Nabi, serta merusak kesehatan manusia," jelasnya.

"Kedua, mengajarkan untuk tidak melaksanakan salat lima waktu. Ini sudah jelas bertentangan dengan syariat Islam yang termuat dalam Rukun Islam yakni mengerjakan salat setelah bersyahadat," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Muammar mengaku, tidak tahu pasti kapan aliran 'Bab Kesucian' ini masuk di Kabupaten Gowa. Namun diketahuinya, pimpinan yayasan tersebut bernama Hadi Minallah Aminnullah Ahmad atau Bang Hadi merupakan pendatang dari Sumatera dan menikah dengan warga Gowa yang mempunyai lahan yang saat ini dibangun sebagai pusat Yayasan tersebut.

"Sesuai dengan info dari warga setempat, sewaktu masih belajar di aliran tersebut, Bang Hadi masih sering bersilaturahmi dengan warga setempat. Tetapi, sewaktu mendirikan Yayasan tersebut, Bang Hadi telah menutup diri dengan warga sekitar," imbuhnya.

Saat ini belum diketahui pasti berapa jumlah pengikut aliran 'Bab Kesucian' tersebut. Masyarakat diminta agar menjauhkan diri dari aliran yang menyimpang dari kaidah Islam.

"Kepada masyarakat dihimbau agar menjauhkan diri dari aliran yang bisa menyesatkan akidah terutama aliran seperti ini," kuncinya.




(ata/sar)

Hide Ads