Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares terus melayangkan protes atas kinerja wasit Liga 1 yang dianggap merugikan anak asuhnya. Bos PSM Sadikin Aksa buka suara terkait keluhan pelatih asal Portugal tersebut.
Sorotan terhadap kepemimpinan pengadil lapangan dilayangkan Bernardo saat PSM berhasil menumbangkan PSIS Semarang dengan sekor 2-0. Laga lanjutan pekan ke-16 Liga 1 2022/2023 yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (19/12).
"Siapa yang tidak protes kalau wasit tidak adil atau salah mengambil keputusan," kata Sadikin Aksa saat dihubungi detikSulsel, Selasa (20/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Sadikin yakin akan ada pembenahan perihal kinerja wasit. Menurutnya yang terpnting memberikan masukan kepada PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk peningkatan kualitas kompetisi yang makin baik.
"Saya yakin akan ada pembenahan ke depan. Tugas kita memberi masukan kepada PSSI sebagai regulator dan PT LIB sebagai operator," tegasnya.
Sadikin menambahkan, pihaknya mempercayakan sepenuhnya kepada Bernardo terkait soal urusan tim. Dia turut mengapresiasi kinerja pelatih dan pemain yang sudah bekerja keras membawa PSM ke puncak klasemen sementara Liga 1.
"Masalah tim saya semua percaya pelatih dan tim saya, apapun hasilnya itu adalah keputusan Allah SWT," papar Sadikin.
Menurutnya, pemain PSM punya motivasi yang tinggi untuk tampil maksimal. Hal itu dianggapnya bisa membawa pengaruh postif bagi pengembangan tim.
"Saya yakin tim selalu mau untuk tampil maksimal dan memberikan yang terbaik," tambahnya.
Sebelumnya, pelatih Bernardo mengutarakan rasa kecewanya dengan kinerja 5 wasit dalam pertandingan PSM melawan PSIS. Dia menganggap tidak menjalankan aturan yang berlaku dengan baik.
"Saya sangat kecewa sekali padahal sepak bola Indonesia mempunyai suporter yang luar biasa atmosfer yang luar biasa tolong jelaskan sama saya aturan mana sih yang diterapkan lima wasit dalam pertandingan ini dan mereka seakan tidak menghargai aturan-aturan itu," Kata Bernardo Tavares dalam sesi konferensi pers, Senin (19/12).
"Paling tidak seperti kita mendapatkan kartu kuning sangat muda dan mereka (tim lawan) berkali-kali melakukan pelanggaran berat baru nanti pelanggaran kelima atau beberapa kali baru dihadiahi kartu," sambungnya.
Bernardo Tavares pun meminta, agar pengadil lapangan lebih respek kepada kedua tim yang bertanding. Dia menekankan agar wasit bisa menghargai kerja keras pemain di lapangan.
"Jadi tolong respek untuk kedua tim terapkan aturan yang sama kepada kedua tim kita bekerja sama-sama dan kita respek terhadap perangkat-perangkat official," pungkasnya.
(afs/sar)