Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares diminta agar tidak terlalu banyak melakukan protes kepada wasit. Hal tersebut dinilai dapat mengganggu konsentrasi permainan tim Juku Eja.
"Jadi seharusnya jangan protes berlebihan, karena bisa mempengaruhi fokus bermain," kata pengamat sepak bola Tony Ho dalam keterangannya kepada detikSulsel, Selasa (13/12/2022).
PSM Makassar dinilai bermain tidak seperti biasanya saat meraih hasil imbang menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Senin (12/12). Pada laga tersebut pelatih Bernardo Tavares mengkritik kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSM harus membiasakan diri tidak banyak protes wasit. Biar kapten saja yang protes, semua harus konsen untuk fokus bermain," terangnya
Mantan pelatih PSM Makassar tersebut menilai, Wiljan Pluim dkk masih dalam tren yang bagus musim ini. PSM masih menjadi satu-satunya tim yang belum tersentuh kekalahan di Liga 1 2022/2023.
"PSM masih dalam on the track, dapat point bagus dalam mempertahankan tujuan untuk juara," paparnya.
Hanya saja, hasil imbang lawan Bhayangkara membuat posisi PSM di puncak klasemen digeser oleh Bali United. Tim Serdadu Tridatu kini memimpin dengan 30 poin, sedangkan PSM di posisi kedua dengan mengemas 29 poin.
Pelatih Bernardo Tavares sebelumnya melancarkan protes kepada kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri saat PSM Makassar menghadapi Bhayangkara FC. Bernardo beranggapan PSM seharusnya mendapat 2 hadiah penalti.
"Kalau ini dipimpin oleh wasit lain, mungkin saja sejarah akan menuliskan bahwa kita bermain 10 orang dari mereka dan (mendapat) 2 penalti," kata Bernardo usai laga.
"Pertama itu adalah yang dialami Willy (Wiljan Pluim) dan yang kedua pada saat ditarik di kotak penalti. Harusnya wasit memberikan kalau memang dia mengikuti aturan. Harusnya wasit memberikan penalti terhadap itu," sambungnya.
(ata/asm)