Pelatih PSM Tolak Liga 1 Tanpa Penonton: Klub Butuh Suntikan Finansial

PSM Makassar

Pelatih PSM Tolak Liga 1 Tanpa Penonton: Klub Butuh Suntikan Finansial

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 09 Nov 2022 07:33 WIB
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares memuji fasilitas stadion lawan.
Foto: Dok. PSM Makassar/Adhiaksa Mursalim
Makassar -

PSSI berencana Liga 1 musim 2022/2023 dilaksanakan tanpa suporter imbas dari Tragedi Kanjuruhan. Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares menolak kompetisi tanpa disaksikan penonton melihat klub membutuhkan suntikan finansial.

"Saya berharap bahwa suporter bisa datang ke Stadion mendukung tim, karena dengan itu kita akan mendapatkan suntikan financial yang cukup banyak untuk menjalankan tim ini (PSM Makassar), dan itu yang kita harapkan," kata pelatih Bernardo di sela latihan PSM di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (8/11/2022).

Rencana federasi tertinggi sepak bola Indonesia (PSSI) meniadakan penonton di setiap laga tak lepas dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban tewas sebanyak 135 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tambah lagi, keputusan perihal izin kompetisi bisa disaksikan suporter secara langsung di Stadion sejatinya bergantung pada pemerintah pusat. Pasalnya hingga kini belum ada lampu hijau.

Namun, alasan PSSI tersebut menjadi sorotan pelatih Bernardo Tavares. Menurutnya kejadian di Kanjuruhan harusnya tidak berpengaruh terhadap kelompok suporter klub lain di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang suporter tidak bisa diberikan izin saya tidak mengerti kenapa apa yang terjadi di Arema sana akan mempengaruhi semua supports di Indonesia," tegasnya.

Pelatih asal Portugal ini pun berharap, rencana PSSI tersebut tidak terealisasi dan suporter PSM Makassar tetap bisa menyaksikan langsung tim Ramang bermain di Stadion.

"Jadi saya berharap supporter tetap bisa datang di pertandingan kita. Ini opini saya saja sebagai salah satu coach di tim Indonesia," tandasnya.

Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali menegaskan kompetisi sepak bola Indonesia, baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 harus tetap berjalan. Hanya saja, kelanjutan kompetisi terancam tanpa penonton.

"Saya biasanya pimpin rapat koordinasi saja. Nanti pasti ada Rakor lagi. Tapi bayangan saya belum ada penonton," kata Amali ketika ditemui di Wisma Kemenpora dilansir dari detikSport, Rabu (2/11).

Menpora asal Gorontalo itu juga merespons terkait opsi kelanjutan Liga 1 2022/2023 yang menggunakan sistem bubble seperti saat pandemi COVID-19.

"Kalaupun sistem bubble? Ya, silakan saja. Apa yang dilaksanakan PSSI mereka yang menyelenggarakan dan tanggung jawab," terangnya.

Kendati demikian, Amali menegaskan, kelanjutan kompetisi tidak akan mempengaruhi proses penyelidikan imbas Tragedi Kanjuruhan.

"Penyelidikan (Tragedi Stadion Kanjuruhan) terpisah urusannya. Kan itu Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan, kita boleh bersedih tapi ini (sepak bola) harus berjalan," kata Amali.




(afs/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads