PSM Makassar merupakan klub sepak bola yang disegani di kancah sepak bola Indonesia. Klub tertua di Tanah Air ini telah meraih segudang trofi, baik di level Asia hingga kompetisi domestik.
PSM Makassar berulang tahun ke-107 pada Rabu 2 November 2022. Prestasi PSM musim ini adalah berhasil menjadi tim pertama dari Indonesia yang lolos ke babak final Zona ASEAN AFC Cup 2022.
PSM menjadi wakil dari Indonesia ke AFC Cup 2022 setelah keluar sebagai juara di Piala Indonesia 2019. Di babak final tim berjuluk Juku Eja itu mengalahkan rivalnya, Persija Jakarta dengan agregat 2-1 dalam pertandingan dua leg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di turnamen bergengsi lainnya, PSM juga tercatat menjadi juara sebanyak 7 kali di turnamen Jusuf Cup. Masing-masing pada edisi 1965, 1967, 1975, 1978, 1980, 1984, dan 1999.
Selain itu, di turnamen Habibie Cup, PSM juara 4 kali, yakni pada musim 1993, 1995, 1996, dan 1997. Kemudian sekali juara pada turnamen Soeharto Cup pada tahun 1974.
PSM juga menjadi juara di turnamen Ho Chi Minh City pada musim 2001. Juku Eja menyapu bersih empat partai yang mereka mainkan dengan kemenangan, termasuk mengalahkan tuan rumah Ho Chi Minh XI di laga puncak di Vietnam.
Tak ketinggalan, PSM Makassar berhasil menjuarai turnamen Super Cup Asia 2018. Bertanding di Stadion Mattoanging, PSM mengalahkan lawan kuat asal Kamboja, MND FC dengan skor 3-0 di partai final.
Selain MND FC, dua tim lainnya yang ikut bagian pada Super Cup Asia adalah Home United (Singapura) dan Adelaide United (Australia).
Prestasi PSM di Era Perserikatan
Kompetisi sepak bola Indonesia era Perserikatan dimulai pada 1951 hingga 1994. Pada periode tersebut PSM menjadi juara sebanyak 5 kali, yakni pada musim 1957, 1959, 1965, 1966, dan 1992. Lalu sebagai runner up sebanyak 2 kali pada musim 1961 dan 1994.
PSM pertama kali menjadi juara perserikatan tahun 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan pada partai final yang digelar di Medan. Sejak itu PSM yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia.
PSM Makassar meraih gelar juara pada tahun 1992 saat mengalahkan PSMS Medan dengan skor 2-1 melalui perpanjangan waktu. Final Perserikatan musim 1991-1992 tersebut berlangsung pada 29 Februari 1992 dan digelar di Stadion Utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno).
Lalu pada musim 1993-1994, PSM Makassar kembali melenggang ke Senayan, 17 April 1994, dengan berduel melawan Persib Bandung di partai final. Namun sayang, PSM Makassar hanya mampu meraih runner up setelah dikalahkan tanpa balas oleh Maung Bandung 2-0.
Prestasi PSM di Era Liga Indonesia
Saat kompetisi berubah menjadi Liga Indonesia pada tahun 1994 yakni penyatuan antara kompetisi Perserikatan dan Galatama yang saat itu bergulir, PSM Makassar mampu mempertahankan prestasinya. Meski hanya sebagai runner up di tahun kedua pada 1995.
Prestasi PSM Makassar di era Liga Indonesia atau lebih dikenal Divisi Utama kala itu, mencapai puncaknya di tahun 1999/2000. Pada musim tersebut, PSM Makassar didominasi pemain berkualitas.
Di posisi penjaga gawang seperti Hendro Kartiko. Kemudian pemain bertahan ada Roni Ririn, Ali Baba, Syamsudin Batola, Aji Santoso, Joseph Lewono, Yeyen Tumena, Ortisan Solossa hingga Carles Lionga.
Lalu di lini tengah, nama beken direkrut seperti playmaker asal Brasil Carlos de Mello yang dibantu oleh Bima Sakti, Yuniarto Budi hingga Yusrifar Djafar.
Kemudian di lini serang, PSM Makassar dihuni pemain haus gol seperti Miro Baldo Bento, Rachman Usman, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Cristiano Saraiva Tavares.
![]() |
Pencapaian itu membuat PSM Makassar berhasil menembus Liga Champions Asia. Meski kandas di babak perempat final, namun pencapaian itu belum ada yang bisa melampaui satupun klub di Liga Indonesia.
Di tahun selanjutnya, prestasi PSM Makassar di Liga Indonesia hanya sampai posisi kedua atau runner-up yakni tahun 2001, 2003 dan 2004. Namun, PSM saat itu memiliki duet striker paling subur yakni Oscar Aravena dan Cristian Gonzales.
Memasuki era Liga 1, PSM nyaris menjadi juara pada musim 2017. Hanya saja mereka takluk di markas sendiri dengan skor 0-1 oleh Bali United yang membuat Bhayangkara FC tak terkejar di pimpinan klasemen.
Musim 2018, PSM kembali nyaris menjadi juara. Tim Juku Eja hanya terpaut satu poin dari Persija Jakarta di puncak klasemen.
Prestasi PSM di Level Kompetisi Asia
PSM Makassar mampu menembus babak perempatfinal kompetisi antar klub Asia pada tahun 2001 lalu. PSM menjadi klub kedua dari Indonesia yang sukses menembus babak perempatfinal Liga Champions Asia, setelah Persib Bandung.
Prestasi PSM pada ajang Liga Champions Asia musim 2000/2001 memang membanggakan. Tampil di kompetisi antar klub elit Asia sebagai juara Divisi Utama Liga Indonesia 1999/2000, PSM berhasil menjaga reputasi Indonesia di kancah Asia.
PSM memulai kiprahnya di Liga Champions Asia 2000/2001 dengan mengalahkan wakil Thailand, Royal Thai Air Force pada babak pertama Zona Asia Timur. Dalam laga yang digelar dua leg tersebut, PSM yang saat itu diperkuat pemain-pemain nasional seperti Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, hingga Ortizan Solossa mampu menang atas tim asal Thailand, Royal Thai Air Force dengan skor telak 6-1.
Pada pertemuan kedua, PSM yang saat itu dilatih duet Henk Wullems-Syamsuddin Umar kembali menang telak dengan skor 5-0. Kemenangan tersebut membuat PSM lolos ke fase perempat final yang digelar dengan sistem setengah kompetisi.
Bertindak sebagai tuan rumah, PSM harus bersaing dengan klub-klub kuat macam Jubilo Iwata (Jepang), Suwon Bluewings (Korea Selatan), dan Shandong Luneng (China). Namun PSM gagal bersaing dengan lawan-lawannya saat tampil di kandang sendiri di Stadion Mattoangin, Makassar. Dari tiga pertandingan, Kurniawan Dwi Yulianto dan kawan-kawan tak sekalipun meraih poin. Akibatnya, PSM harus puas sebagai juru kunci fase grup babak perempatfinal Wilayah Asia Timur.
![]() |
Meski menelan kekalahan di babak perempatfinal, namun raihan PSM Makassar kala itu merupakan prestasi tertinggi yang pernah dicatatkan wakil Indonesia di kompetisi antar klub Asia.
PSM kembali tampil di Liga Champions Asia pada 2004. Kali ini mereka tidak sendirian, melainkan ditemani juga oleh Persik Kediri sebagai wakil Indonesia. Sayang catatan PSM masih terbentur di babak penyisihan grup.
Mereka juga masih mengalami nasib serupa saat tampil di Liga Champions Asia edisi 2005 bersama Persebaya. Setelah cukup stagnan lama tidak mentas di kompetisi Asia, PSM pun muncul di AFC Cup 2019 setelah sukses menjadi runner up di Liga 1 2018.
PSM nyaris menembus babak final kala itu. Namun mereka harus puas usai takluk dari klub Vietnam, Becamex Binh Duong, karena aturan gol tandang di semifinal zona ASEAN.
Juku Eja kembali dipercaya pada AFC Cup 2020 lalu, tapi laga itu batal karena COVID-19. Memasuki AFC Cup 2022 PSM sukses mengukir prestasi. PSM menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang sukses menembus babak final zona ASEAN. Meski pada partai puncak, PSM takluk oleh tuan rumah Kuala Lumpur FC dengan skor 5-2.
Berikut Daftar Prestasi PSM Makassar:
Kejuaraan Nasional
- 1951 - Runner Up
- 1952 - Tidak Ikut
- 1953 - Peringkat III
- 1954 - Peringkat V
Perserikatan dan Liga Indonesia
- 1957 - Juara
- 1959 - Juara
- 1961 - Runner Up
- 1965 - Juara
- 1966 - Juara
- 1992 - Juara
- 1994 - Runner Up
- 1994/1995 - Posisi ke-10, Wilayah Timur
- 1995/1996 - Runner Up
- 1996/1997 - Semifinalis
- 1997/1998 - Dihentikan
- 1998/1999 - 8 Besar
- 1999/2000 - Juara
- 2001 - Runner Up
- 2002 - Semifinalis
- 2003 - Runner Up
- 2004 - Runner Up
- 2005 - Posisi ke-2 Wilayah Timur, Finalis 8 Besar
- 2006 - Posisi ke-4 Wilayah Timur, Finalis 8 Besar
- 2008 - Posisi ke-1 Wilayah Timur (paruh musim)
- 2008/2009 - Posisi ke-8 Klasemen
- 2009/2010 - Posisi ke-13 Klasemen
- 2011 - Posisi ke-3 Klasemen
- 2011/2012 - Posisi ke-6 Klasemen
- 2013 - Posisi ke-6 Klasemen
- 2014 - Posisi ke-7 Klasemen Wilayah Timur
- 2015 - Liga Dihentikan
- 2016 - Posisi ke-6 Klasemen
- 2017 - Posisi ke-3 Klasemen
- 2018 - Runner Up
- 2019 - Posisi ke-12 Klasemen
- 2020 - Posisi ke-6 Klasemen
- 2021/2022 - Posisi ke-14 Klasemen
Piala Domestik
- Jusuf Cup (Juara 7 Kali): 1965, 1967, 1975, 1978, 1980, 1984, 1999
- Soeharto Cup (Juara 1 Kali): 1974
- Habibie Cup (Juara 4 Kali): 1993, 1995, 1996, 1997
- Piala Indonesia (Juara 1 Kali) 2018/2019
Turnamen International
- Bangabandhu Cup (Runner Up): 1996-1997
- Piala Winner Asia (Perempatfinal): 1997-1998
- Liga Champions AFC (Perempatfinal): 2000-2001
- Ho Chi Minh City (Juara): 2001
- Supercup Asia (Juara): 2018
AFC Cup
- Semifinal Zona ASEAN: 2019
- Final Zona ASEAN: 2022
Catatan:
Kompetisi Perserikatan (1951-1994)
Divisi Utama (1994-2008)
Liga Super Indonesia (2008-2010)
Liga Premier Indonesia (2011-2013)
Liga Super Indonesia (2014-2015)
Indonesia Soccer Championship (2016)
Liga 1 (2017-sekarang)
(ata/asm)