Eks pelatih PSM Makassar, Assegaf Razak mengaku rindu dengan kompetisi Liga 1 setelah terhenti hampir sebulan akibat Tragedi Kanjuruhan. Assegaf Razak meminta agar PSSI serius menangani kelanjutan kompetisi.
"Kalau bisa secepatnya kompetisi ini diputar kembali, karena kami ini orang bola kita menginginkan seperti itu," kata Assegaf saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (27/10/2022).
Sebelumnya, Federasi telah menjadwalkan kompetisi digulirkan akhir November mendatang. Namun jadwal tersebut belum pasti setelah pemerintah pusat melalui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan Kemko Polhukam RI mengusulkan agar PSSI menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) sebelum kompetisi dijalankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu beberapa klub mulai mempertanyakan perihal Liga 1 kapan akan berjalan. Pasalnya, tidak adanya kompetisi membuat klub sulit memutuskan sikap sikap terkait nasib para para pemain dan sponsor.
"Pasti semua klub-klub menginginkan kompetisi di gelar, tapi ini kan saya lihat Belum tanda-tanda di mulainya ini kompetisi karena saya lihat persoalannya masih investigasi. Pokoknya masih banyak persoalan saya lihat," paparnya.
Assegaf mengungkapkan tidak adanya kepastian terkait liga sejatinya berdampak pada pemain. Sebab, mereka yang menggantungkan hidupnya di sepak bola kembali menganggur.
"(Pemain) bisa jadi pengangguran lagi kan, yang tadinya bisa mendapatkan pundi-pundi dari klubnya masing-masing, otomatis klub juga tidak mau rugi," terang Assegaf.
Pelatih yang menangani tim Ramang di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2013-2014 ini menambahkan, tanpa kompetisi klub jelas merasakan kesulitan memenuhi kebutuhan pelatih dan pemain dalam hal salery. Sebab, sumber pendapatan yang notabenenya dari sponsor hingga penjualan tiket pertandingan tidak berjalan.
"Karena kalau tidak ada kompetisi klub juga merugi mulai dari pemasukan. Nah kalau bisa secepatnya kompetisi ini diputar kembali. Karena kasihan banyak sekali yang dirugikan disini," ungkapnya.
Namun, Assegaf masih meragukan kompetisi tertinggi Indonesia ini dapat bergulir dalam waktu dekat, melihat PSSI dan LIB belum mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat.
(afs/hsr)