Sejak Tragedi Kanjuruhan, muncul seruan agar PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun ada juga kubu yang tetap mendukung pengurus PSSI saat ini yang diketuai Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Suporter PSM berada di kubu yang menginginkan agar PSSI segera menggelar KLB. Koordinator Komunitas VIP Selatan (KVS), Erwinsyah menginginkan agar terjadi revolusi di pengurusan PSSI saat ini.
"KLB dengan harapan ada perubahan dan ada orang-orang baru mengisi PSSI. Revolusi PSSI bukan hanya sekadar ganti Ketua. Tapi orang di dalam PSSI dalam hal ini exco pun harus di reformasi," kata Erwinsyah kepada detikSulsel, Selasa (25/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Ewink itu menegaskan, bahwa manajemen PSM tidak boleh tinggal diam jika ingin melihat sepakbola Indonesia lebih baik. Apalagi PSM Makassar memiliki sejarah panjang di persepakbolaan Indonesia.
"PSM juga harus bersuara untuk minta KLB (PSSI). Persis (Solo) dan Persebaya (Surabaya) sudah bersuara. Sebagai tim tertua di Indonesia PSM harus ambil langkah," tegasnya.
Sementara itu, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel yang merupakan salah satu voters menolak untuk KLB. Asprov Sulsel berada di kubu yang mendukung kepengurusan PSSI saat ini yang ketuai Iwan Bule.
"Kita berikanlah kesempatan ke pengurusan sekarang. Apakah dengan yang digaungkan melaksanakan KLB akan pasti memperbaiki persepakbolaan kita, tanda tanyakan," kata Ahmadi kepada detikSulsel, Selasa (25/10).
Ahmadi menjelaskan, FIFA telah berkunjung ke Indonesia dan telah membentuk Tim Transformasi Sepakbola. Sehingga menurutnya, rekomendasi inilah yang lebih penting dijalankan PSSI sekarang.
"Kita akan melihat bagaimana transformasi ini, apakah PSSI menjalankannya. Kalau tak dijalankan maka perlu KLB, tapi kalau dijalankan apa urusannya (ke KLB)," bebernya.
Menurut Ahmadi, jika KLB tetap dilakukan maka akan merugikan sejumlah pihak, termasuk kompetisi sepakbola di Indonesia yang sedang berjalan.
"Jika kita melaksanakan KLB semua program akan berantakan. Contoh Liga 1 sementara berjalan sehingga belum selesai liga 1, 2 dan 3. Jadi bukan solusi sebenarnya KLB," jelas Ahmadi.
"Apalagi sekarang bagusnya Timnas Indonesia, akan mengganggu persiapan ke Piala Dunia U-20," tegasnya.
Simak Sikap Klub Liga 1 di halaman berikutnya.
Sikap Klub Liga 1
Persis Solo telah mengirim surat kepada PSSI. Laskar Sambernyawa mendesak untuk segera digelar Kongres Luar Biasa (KLB) paling lambat 30 hari ke depan.
Surat tersebut dikirim Persis ke Ketua Umum PSSI pada Selasa (25/10/2022). Sehari sebelumnya, Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep, melakukan pertemuan dengan beberapa klub Liga 1 dengan membahas masa depan sepakbola Indonesia.
Dikutip dari situs resmi klub, Persis mendesak KLB dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah surat dikirim. Ada pun Persis mengajukan enam poin dalam pembahasan KLB.
"Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Persis meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim," bunyi petikan surat dari Persis Solo.
Persebaya Surabaya juga menjadi klub yang lantang meminta KLB sebagai upaya mengganti personel federasi. Persebaya juga meminta digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Kita sama-sama sepakat ingin ada perbaikan di sepakbola Indonesia. Jadi intinya kita dalam waktu dekat akan sama-sama mengeluarkan surat dan statement tentang concern kita pada masa depan sepakbola, termasuk KLB, dan yang lebih urgen menurut kami adalah kelangsungan liga," kata Bos Persebaya, Azrul Ananda di Balai Kota Solo dilansir dari detikJateng, Senin (24/10).
Berbeda dengan Persis dan Persebaya, Persija dan Arema tak menuntut KLB PSSI maupun RUPS PT LIB. Kedua klub hanya meminta investigasi dan pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
Soal investigasi dan pengusutan, pemerintah sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Hasil investigasi TGIPF juga sudah diserahkan ke Presiden RI Joko Widodo pada 14 Oktober lalu dengan berbagai rekomendasi, seperti KLB PSSI dan meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beserta jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk mundur.
Sementara PSIS sama seperti Persis dan Persebaya, yakni menuntut digelarnya RUPS PT LIB. Soal KLB PSSI, PSIS memilih menghormati suara klub lain yang menuntut hal tersebut.
Dengan keluarnya sikap lima klub ini, maka masih ada 13 peserta Liga 1 yang belum menyuarakan sikapnya, salah satunya PSM Makassar. Sikap mereka sangat ditunggu mengingat bagian dari voters PSSI yang bisa menentukan masa depan sepakbola Indonesia.