Kompetisi Liga 1 2022/2023 masih belum jelas kapan digulirkan kembali imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga ratusan jiwa. Eks full bek PSM Makassar Reva Adi Utama mengaku, penundaan kompetisi yang belum ada kejelasan kapan akan kembali bergulir cukup mengganggu performanya.
"Jadi pas selesai kita main itu terus ada kejadian di (Stadion Kanjuruhan) Malang, dan dengar Liga ditunda sampai belum tau kapan. Jadi di situ motivasi (performa) kayak turun, kayak latihan join ke tim tapi kita nggak tau target kita seperti apa," kata Reva Adi kepada detikSulsel, Sabtu (22/10/2022).
Sebelumnya, melalui Tim Task Force Transformasi bentukan FIFA-PSSI sudah menyusun time line (lini masa) action plan pembenahan sepakbola Indonesia. Termasuk rencana melanjutkan Liga 1 2022 di akhir November 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski PSSI telah menentukan kompetisi paling lambat bergulir akhir November, namun kejelasan tersebut merupakan bukan hal pasti melihat pemerintah menekankan PSSI harus melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) jika ingin mendapatkan izin kembali menggulirkan kompetisi.
Reza Menegaskan, tidak adanya kejelasan Liga 1 kapan akan bergulir kembali berbuntut pada performanya. Pasalnya, dengan jeda kompetisi yang cukup lama pastinya akan mempengaruhi mental dan motivasinya yang menurun dibandingkan saat Liga masih bergulir.
"Terganggu tidaknya sih sebenarnya terganggu sedikit, karena kan dari segi motivasi dengan mental sih," tandasnya.
Pemain yang saat ini memperkuat Madura United mengatakan, dirinya harus lebih memaksakan diri untuk tetap menjalankan latihan di tengah ketidakpastian kembali bergulirnya liga.
"Di depan ini kita tidak tau seperti apa, untuk maksa diri juga di setiap latihan itu kayak harus melawan berat melawan ketidakpastian," tutur Reva Adi.
Reva bercerita, selama jeda kompetisi dan hanya berfokus pada latihan membuat hasratnya berlatih sedikit berkurang. Bahkan, dirinya sering kali merasa hati dan pikirannya tidak selasar sehingga kinerjanya dalam latihan berkurang.
"Kadang aduh kayak pikiran ke mana hati di mana jadi itu sih (sulit). Jadi yang paling terganggu, karena kita belum tau jadwalnya seperti apa," paparnya.
Kendati demikian, pemain asli Makassar ini berharap, agar Tragedi Kanjuruhan ini merupakan yang terakhir.
"Sebagai pemain harapan saya semoga liga kita itu semakin berkualitas makin profesional dan suporter kita semakin bijak menyikapi segala sesuatu," tegasnya.
"Karena kan ini sepak bola kalah menang itu sudah biasa jadi tolong betul-betul bijak gitu melakukan tindakan gitu. Jangan sampai merugikan orang lain, apa lagi menimbulkan kematian gitu loh, karena kan nyawa itu nggak sebanding dengan sepakbola," jelas Reva.
(afs/alk)