Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, stadion klub Liga 1 akan diaudit oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Audit tersebut bakal menyasar stadion dengan kapasitas penonton terbanyak terlebih dahulu.
"Jadi arahan Pak Presiden itu semua lapangan atau stadion yang digunakan untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diaudit. Nah, mana yang diprioritaskan itu tempat-tempat yang penontonnya banyak akan duluan," kata Amali kepada wartawan di kompleks kampus UNY, Kabupaten Sleman dilansir dari detikJateng, Jumat (21/10/2022).
Kendati demikian, Amali menjelaskan, audit untuk tim Liga 1 tidak dilakukan di semua stadion. Khususnya stadion yang digunakan di Piala Dunia U-20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi tidak terlalu banyak untuk Liga 1, karena enam itu dipakai untuk Piala Dunia U-20, seperti Stadion Manahan Solo," ujarnya.
"Kan ada enam, Jakarta di GBK (Gelora Bung Karno), Bandung Si Jalak Harupat, Jateng Manahan, Surabaya GBT (Gelora Bung Tomo), Jaka Baring Palembang dan I Wayan Dipta Gianyar Bali, dan itu semua sudah standar FIFA sejak tahun 2021," lanjut Amali.
Menurutnya, pemerintah sangat serius dalam mempersiapkan Piala Dunia U-20. Karena itu, enam stadion tersebut bakal menjalani renovasi.
"Cuma karena dipakai lagi sehingga kita akan renovasi lagi karena FIFA akan datang lagi melihat lagi mana yang kurang. Karena persiapan kita untuk Piala Dunia U-20 serius.
Terkait koordinasi terakhir dengan FIFA soal kesiapan Indonesia dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Zainudin mengaku tinggal melaksanakan rekomendasi. Di mana rekomendasi itu terkait perbaikan kecil di keenam stadion tersebut.
"Mereka (FIFA) mengapresiasi langkah-langkah yang kita lakukan khususnya di enam provinsi tersebut. Kan mereka sudah keliling, sudah lihat," katanya.
"Jadi tinggal minor saja rekomendasinya, misal rumput diperbaiki, kalau di GBT itu tangga dari tempat penonton ke bawah ditambah lagi. Dan enam itu per hari ini tetap masuk di dalam catatan FIFA, mudah-mudahan," imbuhnya.
(ata/sar)