.webp)
PSM Makassar menyambut baik terkait kejelasan Liga 1 musim 2022/2023 yang direncanakan bergulir pada akhir November mendatang. Manajemen dan suporter merasa senang dengan kabar kompetisi kembali akan dimulai.
Melalui Tim Task Force Transformasi bentukan FIFA-PSSI sudah menyusun time line (lini masa) action plan pembenahan sepakbola Indonesia. Salah satunya rencana melanjutkan Liga 1 2022 di akhir November 2022.
Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa berharap, adanya keterangan dari federasi terkait kejelasan jadwal kompetisi, sebagai tonggak awal kebangkitan sepak bola di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap ini merupakan titik awal dari kemajuan industri sepak bola," katanya kepada detikSulsel, Kamis (13/10/2022).
Kendati demikian, Sadikin masih menunggu kepastian dari pihak federasi dan operator liga terkait jadwal pasti kompetisi. Melihat sampai saat ini belum ada penyampaian resmi PSSI kepada pihak klub.
"Kita sebagai anggota PSSI dan peserta liga hanya bisa menunggu jadwal dan pernyataan resmi. Saya yakin tidak ada pihak yang niat jahat dari tragedi Malang," jelasnya.
Sementara itu, Dirigen The Macz Man Andi Muhammad Faisal menyambut dengan rasa senang mendengar kompetisi kembali bergulir setelah Tragedi Kanjuruhan beberapa pekan lalu.
"Iye dengan mendengarnya liga 1 kembali bergulir kita sebagai suporter pasti ikut senang yah," papar pria yang kerap disapa Ical tersebut kepada detikSulsel, Kamis (13/10).
"Perketat saja pengamanan dan gas air mata tidak boleh lagi masuk ke lapangan," sambungnya.
Ical berharap agar kompetisi lebih baik di bandingkan musim-musim sebelumnya, belajar dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi beberapa pekan lalu. Dan kembali mampu menyaksikan langsung tim kesayangannya bertanding.
"Harapannya semoga Liga 1 lebih baik dari sebelumnya. Dan suporter bisa kembali menyaksikan tim kesayangannya masing-masing," tuturnya.
Diketahui Tim Task Force Transformasi bentukan FIFA-PSSI sudah menyusun time line (lini masa) action plan pembenahan sepakbola Indonesia. Salah satunya rencana melanjutkan Liga 1 pada 25-26 November mendatang.
Pertama yakni pada 17 Oktober akan dilakukan pengumuman Tim Task Force yang menyertakan Interpol hingga United Nation (PBB). Lalu 21 Oktober akan dilakukan pertemuan pertama Tim Task Force untuk membahas SOP (Standard Operating Procedure) penyelenggaraan sepakbola Indonesia.
"Kami bersama pemerintah, FIFA, hingga AFC, akan membahas timeline tugas (Tim Task Force). Sudah disampaikan tadi, tanggal 17 (Oktober) akan digelar pertemuan antara FIFA, PSSI, dan AFC," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dilansir dari detikSport.
"Insyaallah akan berangkat tanggal 17 (ke Kuala Lumpur), tanggal 18 Presiden FIFA akan bertemu presiden Jokowi dan PSSI. Presiden FIFA (Gianni Infantino) akan terbang ke Jakarta setelah kegiatan di Kuala Lumpur. Pembahasannya nanti adalah komitmen FIFA dan pemerintah," ujarnya menambahkan.
Kemudian 27 Oktober, membuat draft SOP (Standard Operating Procedure) baru sebelum launching Football for Schools (program edukasi sepakbola FIFA buat anak-anak). Berlanjut di awal pekan Bulan November, akan dimatangkan action plan dan penyusunan road map.
Setelah itu, pekan kedua November adalah tahap finalisasi action plan dan roadmap. Setelahnya akan ada penyampaian ke publik dan stakeholder sepakbola pada 14 November.
Masalah ini juga kemudian akan dikomunikasikan ke forum G20 pada 15 November. Secara bersamaan akan digelar pelatihan dan edukasi Tahap 1 untuk para stakeholder dalam penerapan sistem baru laga Liga 1, di laga dan venue terpilih.
"Presiden FIFA akan hadir di G20, kami berharap kedatangannya bisa menunjukkan bahwa Indonesia tempat yang aman dan siap untuk memulai liga lagi," ucap Iriawan.
Terakhir, Liga 1 direncanakan akan digelar secara normal pada 25-26 November. Soal laga Liga 1 ini, sifatnya masih tentatif alias masih bisa berubah jadwalnya tergantung dinamika yang terjadi ke depannya.
Saat ini PSSI dan FIFA bersama AFC tengah berada di Jakarta untuk membuat rumusan-rumusan perbaikan sepakbola Indonesia. Akan ada juga diskusi antara FIFA dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
(afs/ata)
