4 Asisten Pelatih Bernardo Tavares, Gaet Eks Pemain PSM Amiruddin-Fagundez

PSM Makassar

4 Asisten Pelatih Bernardo Tavares, Gaet Eks Pemain PSM Amiruddin-Fagundez

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 14 Okt 2022 05:30 WIB
Tim Pelatih PSM Makassar. Dari kiri: Alan Haviluddin, Paulo Duarte, Bernardo Tavares, Ahmad Amiruddin.
Tim Pelatih PSM Makassar. Dari kiri: Alan Haviluddin, Paulo Duarte, Bernardo Tavares, Ahmad Amiruddin. Foto: Dok. PSM Makassar
Makassar -

PSM Makassar menambah amunisi di tim kepelatihannya. Terbaru pelatih Bernardo Tavares menunjuk mantan pemain PSM, Ronald Fagundez sebagai asistennya.

Perekrutan Fagundez sekaligus menyusul Ahmad Amiruddin yang juga merupakan mantan pemain PSM. Amiruddin baru saja dipanggil Bernardo bergabung, 25 Juli lalu saat kontraknya bersama Borneo FC berakhir.

Rekam sebagai pemain, Fagundez dan Amiruddin pernah berjuang bersama memperkuat PSM selama dua musim. Tepatnya di Liga Indonesia musim 2005 dan 2006.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Liga Indonesia 2005, Amiruddin dan Fagundez membawa PSM sebagai runner up di grup timur sebelum kandas di babak 8 besar.

Musim berikutnya, saat Liga Indonesia 2006, Amiruddin dan Fagundez kembali mengantar PSM finish di posisi 8 besar. Tim Juku Eja kandas dari PSIS Semarang.

ADVERTISEMENT

Meski tidak membawa PSM juara, keduanya merupakan andalan PSM kala itu. Mereka dikenal dengan kelebihannya mengolah si kulit bundar dan memiliki umpan-umpan akurat.

Amiruddin terkenal dengan golnya melalui sepak pojok. Golnya kala itu dikenal dengan gol 'pisang ijo'.

Sementara Ronald Fagundez dikenal sebagai pemain dengan skill mumpuni dan akurasi umpan yang tepat. Sepakan kaki kidalnya sangat mematikan.

Selain Amiruddin dan Fagundez, PSM juga memiliki 2 asisten lainnya. Namun bukan eks pemain PSM, mereka adalah Paulo Duarte dan Alan Haviluddin.

Berikut rekam jejak 4 asisten pelatih PSM Makassar di bawah asuhan Bernardo Tavares.

1. Ronald Fagundez

Sosok Ronald Fagundez pantas masuk dalam jajaran pemain asing terbaik yang pernah bermain di Liga Indonesia. Juku Eja adalah klub pertama Ronald Fagundez di Liga Indonesia musim 2003.

Skill di atas rata-rata plus karakter tim Juku Eja yang mengandalkan permainan cepat dan keras membuat Fagundez cepat beradaptasi. Apalagi di PSM ada rekan senegaranya, Cristian Gonzales yang sudah memperkuat Juku Eja pada musim sebelumnya.

Setelah tiga musim memperkuat PSM, Fagundez berpetualang ke Persik Kediri (2006-2009), Putra Samarinda (2009-2012) dan PSIS Semarang (2013-2014). Di klub terakhir, Fagundez pensiun sebagai pemain menyusul sanksi 5 tahun tak boleh beraktivitas di sepak bola.

Penyebabnya ia dituding ikut terlibat dalam permainan 'sepakbola gajah' atau pengaturan skor saat PSIS Semarang melawan PSS Sleman. Pada partai yang dimenangkan PSS dengan skor 3-2 itu, semua gol terjadi lewat proses bunuh diri atau menjebol gawang sendiri dengan sengaja.

Lama tak terdengar kabarnya, PSM di bawah pelatih Bernardo Tavares merekrutnya. Tugasnya adalah menjadi asisten pelatih.

2. Ahmad Amiruddin

Ketika masih berkiprah sebagai pemain, pria kelahiran Lappariaja, Kabupaten Bone, 3 Oktober 1982 itu memulai karier profesionalnya dengan menjadi bagian PSM Makassar pada 2004.

Ia direkrut manajemen PSM setelah memperkuat tim Pra PON Sulawesi Selatan (Sulsel). Di skuad Juku Eja, Ahmad Amiruddin berperan sebagai penyerang sayap dan striker.

Pada awal kariernya bersama PSM, Amiruddin mendapat sentuhan pelatih berkelas seperti Syamsuddin Umar, Miroslav Janu (Republik Ceko), Fritz Korbach (Jerman) serta Carlos de Mello (Brasil).

Sejalan dengan kemampuannya yang kian berkembang, nama Amiruddin masuk daftar panggil Timnas Indonesia yang berkiprah di Piala Kemerdekaan 2006. Setahun kemudian, Amiruddin kembali tercatat sebagai bagian Timnas Indonesia yang tampil di Piala Asia 2007.

Selepas dari Piala Asia 2007, Amiruddin menjadi pemain penting di skuad Juku Eja meski pelatihnya selalu berganti. Setelah Carlos, PSM kemudian ditangani Radoy Minkovski (Bulgaria) dan Raja Isa (Malaysia).

Musim 2009, Raja Isa kemudian memboyongnya ke Persiram Raja Ampat. Selepas dari Persiram, Amiruddin berturut-turut berkostum Arema Indonesia, Deltras Sidoarjo dan Mitra Kukar.

Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2016, Amiruddin melanjutkan karier sepak bola dengan menjadi asisten pelatih di Borneo FC pada 2016 dan bergabung bersama PSM pada awal musim Liga 1 2022/2023 bergulir.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

3. Paulo Duarte

Pria dengan nama lengkap Goncalves Duarte Paulo Renato adalah sosok penting dibalik kuatnya fisik dan stamina pemain PSM saat ini. Pengalamannya sebagai pelatih fisik memang patut diacungi jempol.

Selain berkarier di negaranya, Portugal, Paulo Duarte juga sudah merasakan atmosfer kompetisi di negara lain, seperti di Inggris dan Arab.

Sebelum bergabung bersama PSM, Paulo sebelumnya adalah asisten pelatih di klub kasta kedua Portugal, CD Fatima SAD. Ia juga pernah berkarier di salah satu klub raksasa Arab, Al-Wehda.

Paulo saat ini berusia 32 tahun dan mengantongi lisensi kepelatihan B UEFA. Ia juga memegang lisensi sebagai pelatih fisik.

4. Alan Haviluddin

Alan Haviluddin adalah sosok pelatih kiper berpengalaman di Indonesia. Dimulai pada 2015, Alan melatih Arema Cronus, kemudian melatih Madura United pada musim 2016.

Alan juga pernah menangani Persipura Jayapura selama dua musim pada Liga 1 2017/2018 dan Liga 1 2018/2019. Hingga selanjutnya Alan promosi sebagai pelatih timnas Indonesia musim 2019.

Sebelum bergabung bersama PSM musim ini, Alan juga pernah melatih di Bhayangkara FC pada musim 2020 hingga 2022.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Momen Barito Putera Lawan 12 Pemain PSM "
[Gambas:Video 20detik]
(ata/sar)

Hide Ads