PSM Makassar

Plus Minus Bagi PSM Jika Liga 1 Hanya Digelar Sore Hari di Sabtu dan Minggu

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 11 Okt 2022 05:30 WIB
Foto: Starting Line Up PSM. Istimewa
Makassar -

FIFA merekomendasikan agar kompetisi Liga 1 2022/2023 hanya digelar pada akhir pekan dan diselenggarakan pada sore hari. Jika ini dijalankan, otomatis banyak laga di Liga 1 akan dirombak total, termasuk pertandingan PSM Makassar. Penyesuaian jadwal ini ada plus dan minusnya bagi PSM.

Pengamat sepak bola, Budiardjo Thalib menilai, pertandingan Liga 1 yang hanya digelar pada akhir pekan dan sore hari akan sangat bagus pada recovery tim. Khususnya PSM yang tidak akan lagi dihadapkan laga padat seperti yang dikeluhkan musim ini.

"Waktu recovery pemain jadi panjang. Kemudian berolahraga pada sore hari itu lebih bagus untuk kesehatan dibandingkan bertanding malam hari," kata Budiardjo kepada detikSulsel, Senin (10/10/2022).


Hanya saja, mantan asisten pelatih PSM ini menjelaskan, aturan jadwal main ini jangan diterapkan terlalu kaku. Khusus saat memasuki bulan Ramadan.

"Kalau bulan puasa jelas tidak bisa main sore. Kemudian mainnya juga harus sudah sholat Witir. Jadi otomatis mainnya malam sekali," jelasnya.

Selain itu, pelatih yang sukses membawa Persik Kediri juara Liga 2 2019 sekaligus promosi ke Liga 1 2020 ini menambahkan, penyesuaian jadwal Liga 1 akan berpotensi membuat kompetisi musim ini terancam molor.

Jika itu terjadi maka operasional tim PSM terancam membengkak. Kontrak-kontrak pemain terancam selesai sebelum kompetisi selesai.

"Karena hanya main sekali dalam sepekan, maka ini bisa membuat kompetisi molor dari jadwal awal (April). Ini juga harus jadi pertimbangan" paparnya.

Dari sudut pandang suporter, pertandingan di akhir pekan dan hanya sore hari juga ada plus dan minusnya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank Sadakati Sukma mengatakan, rekomendasi jadwal main dari FIFA sangat baik dari tingkat keamanan suporter.

Pertandingan malam bagi suporter PSM sangat rawan. Musim ini suporter PSM ada yang mengalami kecelakaan usai mendukung tim kebanggaannya bertanding pada malam hari. Suporter PSM juga ada yang jadi korban pembusuran saat perjalanan pulang.

"Makanya sangat bagus untuk keamanan dan kenyamanan baik pemain, suporter, dan semua yang terlibat dengan pertandingan Liga 1," katanya kepada detikSulsel, Senin (10/10).

Pria yang akrab disapa Sadat itu menjelaskan, pelaksanaan pertandingan pada sore hari, sangat bagus bagi para suporter yang ingin mendukung langsung PSM bertanding. Terutama suporter yang berada di luar daerah yang akan melakukan perjalanan jauh menuju ke Kota Parepare.

"Ini baik bagi teman-teman suporter yang ada di Makassar maupun yang ada di daerah lain yang agak jauh dari dari kota Parepare," paparnya.

Selain itu, Lanjut dia, keputusan untuk menggelar pertandingan di akhir pekan juga memberikan keuntungan bagi fans PSM pekerja kantoran. Pasalnya, jadwal tersebut tidak akan mengganggu waktu sibuk mereka dalam bekerja.

"Tentu berdampak baik bagi teman-teman yang bekerja di perkantoran dan swasta yang mau ke sana. Jadi tidak mengganggu pekerjaan mereka," tegasnya.

Kendati demikian, saran FIFA ini akan berdampak pada komersial TV. Secara otomatis tidak semua laga nantinya bisa disiarkan di televisi.

Alhasil tidak semua fans PSM bisa menyaksikan tim kebanggaannya bertanding. Apalagi kapasitas di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare juga terbatas, maksimal hanya 20 ribu.

"Kalau kita berhitung-hitung, kita mau laksanakan Sabtu-Minggu berarti ada 9 pertandingan harus digelar dan tentu akan ada pertandingan tidak di siarkan langsung oleh TV," papar Sadat.

Simak Pelatih PSM Bernardo Tavares yang ragu jadwal Liga 1 bisa digelar sesuai saran FIFA di halaman berikutnya.




(ata/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork