Federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan tugas baru tekait Tragedi Kanjuruhan. Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid menjelaskan PSSI harus segera melakukan evaluasi pertandingan agar insiden yang sama tidak terulang kembali.
"Jadi PSSI harus melakukan evaluasi total dan semua regulasi FIFA regulasi PSSI harus objektif seluruh instrumen pelaksana pertandingan," ungkap Nurdin Halid kepada detikSulsel, Rabu (5/10/2022).
Ketua PSSI periode 2003-2011 itu menjelaskan, federasi sepak bola di Indonesia ini harus memperhatikan beberapa aspek agar kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan Malang (1/10) usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tidak terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, PSSI harus menyosialisasikan kepada perangkat pertandingan terkait penanganan-penanganan dalam satu laga tanpa harus melibatkan unsur kekerasan yang dapat mengakibatkan korban jiwa. Menurut Nurdin Halid, PSSI harus menjadi pelopor agar perangkat pertandingan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Contohnya harus ada sosialisasi kepada seluruh fungsi-fungsi yang terlibat pelaksanaan pertandingan (perangkat pertandingan)," paparnya.
Kedua lanjut Nurdin Halid, penting bagi federasi untuk melakukan edukasi bagi pengelola klub dan masing-masing suporter, sehingga di setiap laga di kompetisi dapat berjalan lancar tanpa ada indikasi kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
"Kemudian kedua harus dilakukan edukasi secara aktif oleh PSSI dan pengelola klub kepada suporter, harus ada edukasi," jelasnya.
Kemudian Nurdin Halid juga berharap PSSI melakukan terobosan baru agar mampu menyolidkan para suporter masing-masing klub peserta Liga 1 sehingga peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan tidak terulang kembali.
"Kemudian ketiga kepada klub dan PSSI harus memiliki terobosan untuk menyolidkan daripada seluruh fans klub di Indonesia," tegasnya.
"Sehingga mereka ada pemahaman yang sama bahwa sepak bola adalah olahraga yang paling populer sejagat raya dimana merupakan hiburan rakyat yang sangat dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia," tambah Nurdin Halid.
(afs/tau)