Eks Ketum PSSI Yakin FIFA Tak Bekukan Indonesia: Tapi Perlu Transparansi

Tragedi Kanjuruhan

Eks Ketum PSSI Yakin FIFA Tak Bekukan Indonesia: Tapi Perlu Transparansi

Alfiandis - detikSulsel
Rabu, 05 Okt 2022 15:48 WIB
Tragedi maut usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) menewaskan 125 orang. Mari bantu donasi di berbuatbaik.
Tragedi maut usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10). Foto: berbuatbaik.id
Makassar -

Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid yakin induk sepak bola dunia (FIFA) tidak akan membekukan Indonesia karena Tragedi Kanjuruhan. Hanya saja, ia meminta kepada PSSI untuk transparan melaporkan seluruh hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada FIFA.

"Kalau kita lihat urutan-urutan peristiwa maka kemungkinan besar itu tidak banned (dibekukan) oleh FIFA. Tetapi ini perlu lobi dari PSSI segera ke FIFA melaporkan apa adanya transparan dan akuntabel," kata Nurdin Halid berbincang kepada detikSulsel, Rabu (5/10/2022).

"Kalau itu dilakukan oleh PSSI saya yakin FIFA tidak akan menghukum PSSI paling memberikan teguran," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua PSSI periode 2003-2011 itu menjelaskan, pelanggaran yang paling jelas dalam Tragedi Kanjuruhan adalah pada pasal 19 FIFA Stadium Safety Security. Di mana jelas-jelas dilarang menggunakan gas air mata di dalam stadion.

"Sanksi itukan berjenjang sesuai dengan statuta FIFA, berjenjang terhadap beberapa sanksi. Bisa saja sanksinya hanya berupa teguran atau peringatan kepada PSSI. Tapi ini harus aktif melakukan lobi kepada FIFA," paparnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menelepon Presiden FIFA Gianni Infantino seusai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai upacara HUT TNI di depan Istana, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

"Hari ini kira bersyukur, karena bapak Presiden turun langsung melobi daripada FIFA itu, langsung melakukan komunikasi ke Presiden FIFA. Sehingga dengan demikian mudah-mudahan PSSI tidak kena sanksi karena kita akan menghadapi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan," jelas pria kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut.




(ata/sar)

Hide Ads