Ancaman Sanksi FIFA Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Diminta Berbenah

Tragedi Kanjuruhan

Ancaman Sanksi FIFA Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Diminta Berbenah

Alfiandis - detikSulsel
Selasa, 04 Okt 2022 07:39 WIB
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, rapat dengan Komisi X DPR RI.
Foto: dok.PSSI
Makassar -

Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) terancam mendapat sanksi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) atas Tragedi Kanjuruhan. Pelatih Persipal Palu Bambang Nurdiansyah menginginkan PSSI segera berbenah agar kompetisi dapat berjalan normal.

"PSSI Juga harus introspeksi diri juga, agar setiap penyelenggaraan, setiap kompetisi sepak bola kedepan itu tidak terulang lagi," kata Bambang Nurdiansyah kepada detikSulsel, Senin (3/10/2022).

Sepakbola Indonesia menggoreskan tragedi terbesar dalam sejarahnya. Sebanyak 125 orang dilaporkan tewas dalam tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi usai laga Arema vs Persebaya yang berakhir 2-3 untuk kekalahan Singo Edan. Suporter tuan rumah yang kecewa kemudian memasuki lapangan.

Bobroknya pengelolaan sepakbola Indonesia disebut menjadi penyebab utama. Dalam hal ini, PSSI menjadi sorotan.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, pria yang kerap disapa Bamb ini berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Federasi PSSI agar aktifitas sepak bola di Indonesia dapat berjalan normal kembali.

Mudah-mudahan sih tidak ada apa-apa ke Federasi ke sepak bola kita hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi (sanksi FIFA) lagi," paparnya.

Pelatih yang saat ini menangani salah satu tim peserta Liga 2 Persipal Palu turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 124 orang. Ia menjelaskan, ini menjadi tragedi terbesar yang pernah terjadi di persepak bolaan Indonesia dan dunia.

"Pertama Innalillahi Wainnailaihi Rojiun saya turut berduka cita atas tragedi nomor dua terbesar atau yang terparah di sepak bola dunia, Indonesia nomor duanya," tuturnya.

Sementara itu, PSSI intens komunikasi dengan FIFA terkait insiden yang terjadi di Kanjuruhan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan PSSI dari sanksi yang mungkin dapat dikeluarkan Federasi Sepak Bola Internasional tersebut.

"Saya dan Wasekjen membangun komunikasi dengan FIFA dan tentu kami sangat berharap ini tidak menjadi rujukan dan landasan dari FIFA untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak baik dan tidak menguntungkan untuk Indonesia dan PSSI khususnya," ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi, dilansir dari detikSport, Minggu (2/10).

Pastinya, ada kekhawatiran Indonesia bakal dijatuhi hukuman dari induk sepakbola dunia tersebut. Jika benar terjadi, maka Indonesia akan sangat dirugikan imbas dari Tragedi Kanjuruhan tersebut.

"Kami tetap melakukan komunikasi dan akan menyampaikan laporan (ke FIFA) bahwa seperti yang kawan-kawan ketahui, ini bukan sebuah perkelahian antar suporter. Ini bukan sebuah kerusuhan yang saling memukul yang saling bertikai," terang Yunus Nusi.

Jika benar terkena sanksi, Timnas Indonesia yang akhirnya lolos ke Piala Asia 2023 dan Timnas Indonesia U-20 juga memastikan akan berlaga di Piala Asia U-20 2023 terancam dicoret jika FIFA menjatuhkan sanksi imbas dari tragedi Kanjuruhan.

Selain itu, Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jika sanksi FIFA dijatuhkan, ada kemungkinan Piala Dunia U--20 juga akan terkena dampaknya.




(afs/hsr)

Hide Ads