Percaya Suporter, Dirut PSM Yakin Tragedi Kanjuruhan Tak Terjadi di Parepare

PSM Makassar

Percaya Suporter, Dirut PSM Yakin Tragedi Kanjuruhan Tak Terjadi di Parepare

Alfiandis - detikSulsel
Senin, 03 Okt 2022 17:53 WIB
PSM Makassar 1-1 Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.
Suporter PSM Makassar mendukung tim kebanggaannya di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. Foto: Ibnu Munsir/detikSulsel
Makassar -

Direktur Utama (Dirut) PSM Makassar Sadikin Aksa turut menyayangkan kejadian yang menewaskan 125 orang pada Tragedi Kanjuruhan. Sadikin percaya hal serupa tidak akan terjadi saat PSM melakoni laga kandang di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare.

"Kejadian yang terjadi di Kanjuruhan kemarin Insyaallah suporter PSM sudah dewasa dan kejadian seperti ini tidak akan terjadi di Stadion (GBH) Parepare," kata Sadikin, Minggu (2/10/2022).

Laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu (1/10) menyisakan luka mendalam bagi persepakbolaan Tanah Air. Korban jiwa mencapai 125 orang dan menyebabkan 323 lainnya luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sadikin menjelaskan, Tragedi Kanjuruhan dapat menjadi pembelajaran bagi Panpel PSM untuk lebih memperhatikan prosedur penanganan setiap pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie nantinya.

"Insiden di Kanjuruhan itu bukan antara Persebaya dan Arema, tapi antara Arema dan aparat, kalau ditanya siapa yang salah saya tidak tahu. Oleh karena itu saya minta di panpel (PSM) menjaga keamanan suporter yang hadir di Stadion," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ketua Komunitas Dottoro Suporter (KDS), Achsan A Muin mengatakan, Tragedi Kanjuruhan bisa menjadi pelajaran buat semuanya. Termasuk suporter PSM, pantia pelaksana (panpel), hingga aparat keamanan.

"Ini harus kita jadikan pembelajaran, perlu dibentuk kedewasaan dari suporter sendiri. Kalaupun tim kita kalah, tidak usah-mi dengan kerusuhan. Tinggalkan-mi yang lalu-lalu, kalah, rusuh, (lalu) membakar. Tim kita kalah, yah kita terima kekalahan, walaupun kecewa sudah pasti," katanya berbincang dengan detikSulsel, Senin (3/10).

Sementara untuk Panpel, pria yang akrab disapa Dokter Accank ini berpesan, agar lebih memperketat penjagaan di pintu masuk dan menjual tiket sesuai kapasitas stadion. Juga kepada pihak keamanan agar tidak melepaskan gas air mata seperti yang terjadi di Kanjuruhan.

"Semua elemen di sini terkait. Entah itu suporter, panpel, dan pihak keamanan," kuncinya.

Imbas Tragedi Kanjuruhan ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menghentikan Liga 1 selama sepekan. Kompetisi akan kembali dilanjutkan setelah PSSI melakukan investigasi.

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," ungkap Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Minggu (2/10).




(ata/sar)

Hide Ads