Hati Bonek Sangat Terluka atas Tewasnya 125 Aremania saat Tragedi Kanjuruhan

Hati Bonek Sangat Terluka atas Tewasnya 125 Aremania saat Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJatim - detikSulsel
Selasa, 04 Okt 2022 06:30 WIB
Ribuan suporter Persebaya atau Bonek menggelar aksi solidaritas untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Lautan lilin menyala di Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022).
Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Malang -

Hati suporter Persebaya, Bonek sangat terluka atas kematian 125 Aremania dalam tragedi Kanjuruhan. Rivalitas sengit dari kedua kubu suporter ini seketika dikesampingkan atas tragedi kemanusiaan yang terjadi.

Dilansir dari detikJatim, dukungan tersebut disampaikan oleh Green Nord atau Bonek Tribun Utara. Mereka prihatin dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).

"Kami prihatin dan ikut belasungkawa, karena kejadian itu sangat melukai hati kami semua sebagai sesama suporter, " kata perwakilan Bonek Tribun Utara Husain Ghozali, Minggu (2/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Green Nord pun menggelar doa dan salat gaib bersama sebagai belasungkawa untuk para korban meninggal.

"Malam ini, kita adakan salat gaib dan tahlilan di basecamp masing-masing. Salah satunya di Kutisari, Surabaya," katanya.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya apakah Bonek Tribun Utara akan mengumpulkan donasi, Husain mengaku hal itu belum terpikirkan. Namun dia sendiri tak menutup kemungkinan hal itu dilakukan.

"Untuk penggalangan dana belum kepikiran, masih kami bicarakan, karena korbannya terlalu banyak, kami juga belum tahu alokasinya nanti ke mana saja. Tapi kami akan konsolidasikan kembali soal bantuan kepada para korban ini," katanya.

Husain atau yang juga akrab disapa Cak Conk itu menilai insiden tersebut menjadi cambuk sekaligus peringatan bagi semua pihak. Khususnya para panitia dan petugas keamanan.

Dia menegaskan bahwa bagaimanapun juga nyawa lebih berharga dari sepakbola. Dia berharap ada evaluasi semua stakeholder mulai dari sampai atas.

"Bagaimanapun juga, nyawa lebih berharga daripada sebuah sepakbola. Kita harus saling introspeksi dan evaluasi. Semua stakeholder, mulai dari bawah sampai atas, juga operator Liga LIB dan sprotester yang selalu minta main jam malam dengan liga krusial, tensi tinggi, dan pihak Panpel yang kapasitasnya di luar nalar," katanya.

Cak Conk menilai panitia penyelenggara pertandingan Arema FC vs Persebaya harusnya sadar akan kapasitas stadion. Dengan tidak mengesampingkan keamanan dan keselamatan para penonton.

"Stadion kapasitas 30.000 kok jadi 40.000, itu kan di luar nalar. Kan, tidak memikirkan safety-nya," tuturnya.

Selain itu, Cak Conk juga melihat aparat keamanan bertindak berlebihan. Apalagi memukul dan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton yang mana di sana ada anak-anak dan wanita.

Terlepas dari hal itu, dia mengajak semua pihak berbenah dan tak saling menyalahkan. Baik regulasi, durasi hingga pengamanan selama jalannya pertandingan.

"Pihak keamanan juga kenapa dengan cara represif dan menembakkan gas air mata? Padahal regulasi sudah jelas ada. Ayo kita berbenah untuk sebuah kebaikan, agar sepak bola jauh lebih baik. Saya harap ada yang bertanggung jawab dan harus diproses. Ini nyawa manusia, bukan binatang!" tutupnya.




(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads