Eks pelatih Arema FC, Tony Ho angkat bicara terkait kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tony Ho menilai panitia pelaksana (panpel) pertandingan harus bertanggung jawab atas insiden yang menelan korban jiwa tersebut.
"Sekarang dimana tanggung jawab penyelenggara. Artinya ini apakah sudah ada persiapan bakal terjadi. Harusnya mereka prediksi dan ini setiap Arema dan Persebaya jadi lawan ada gesekan," kata Tony Ho dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).
Menurut Tony Ho, kerusuhan suporter sudah kerap terjadi dalam kompetisi. Namun dirinya beranggapan hal tersebut terkesan ada pembiaran sehingga masih seringkali terulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah lama berselang tapi dibiarkan seakan-akan korban satu atau dua orang sudah biasa," paparnya.
"Persebaya juga saya pernah latih ini selalu terulang karena persaingan ini tak sehat dan terulang dan semakin memakan korban dan hari ini paling banyak," tambah Tony Ho.
Tony menekankan, tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang tidak bisa ditolerir. Kejadian ini dianggap sebagai tragedi kemanusiaan.
"Ini sepak bola dan ini tragedi kemanusiaan. Sebenarnya tidak bisa di tolerir dibiarkan agar tak berlanjut terus," tegas Tony Ho.
Dirinya juga meminta agar pemerintah dan juga PSSI bertindak tegas. Jika ada pihak yang terbukti lalai hingga melakukan pelanggaran, harus disanksi berat sebagai efek jera.
"Harus tegas pemerintah dan FIFA ke sepak bola, ke PSSI, ke Arema, termasuk semua insan bola karena ini tak boleh terjadi lagi," imbuhnya.
Padahal sepak bola merupakan sebuah hiburan. Jangan sampai nyawa menjadi taruhan karena fanatisme yang berlebihan.
"Dimana tanggung jawab PSSI dan sepak bola kita tak menarik lagi dengan adanya tragedi ini. Kalau digulir (lagi) harus ada evaluasi total," ucap Tony Ho.
Kelompok suporter hingga tim yang berlaga diharap bisa bersikap dewasa menerima hasil pertandingan. Sampai wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, kedua belah pihak harus menerima kekalahan atau kemenangan.
"Karena kalah menang itu biasa. Wasit sudah selesai pertandingan kejadian dalam stadion, yang tanggung jawab penyelenggara karena dalam lapangan harus dan itu harus sanksi seberat-beratnya kepada Arema," tutupnya.
(sar/tau)