PSSI Ungkap Sudah Ada Komunikasi ke FIFA soal Tragedi Kanjuruhan

Berita Nasional

PSSI Ungkap Sudah Ada Komunikasi ke FIFA soal Tragedi Kanjuruhan

Tim detikSport - detikSulsel
Minggu, 02 Okt 2022 17:20 WIB
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi (tengah) didampingi Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita (kiri) dan dokter timnas Indonesia Syarif Alwi Maurapey (kiri) memberikan keterangan pers di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022), terkait tragedi Kanjuruhan.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta -

Induk sepak bola dunia, FIFA ikut menyoroti tragedi Kanjuruhan. PSSI mengaku sudah melaporkan ke FIFA terkait kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC Vs Persebaya tersebut.

"Sudah ada komunikasi dengan FIFA, FIFA sudah minta laporannya," ungkap Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di jumpa pers di Stadion Madya Senayan, Jakarta dilansir detikSport, Minggu (2/10/2022).

"Lalu, kami akan menunggu hasil investigasi, dari kepolisian, apapun hasilnya. Hari ini kami tidak bisa menyampaikan secara singkat, kami akan tunggu sore malam ini hasil kunjungan ketum dan komdis ke Malang," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Yunus Nusi menegaskan, FIFA tidak akan terburu-buru mengambil keputusan. Menurutnya bisa saja FIFA langsung datang ke Indonesia untuk melihat langsung perkembangan investigasi Tragedi Kanjuruhan.

"Kami akan membangun komunikasi dengan FIFA terus menerus agar Indonesia tidak terkena sanksi," bebernya.

ADVERTISEMENT

"FIFA bisa saja akan berkunjung ke Indonesia secara jelas dan nyata mendengar kejadian Tragedi Kanjuruhan," tukasnya.

Tragedi Kanjuruhan ini terjadi pada lanjutan Liga 1 yang mempertemukan dua klub Jawa Timur, Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10).

Pada laga tersebut, tuan rumah Arema FC harus mengakui keunggulan tim Persebaya dengan skor 2-3. Namun suporter tuan rumah yang kecewa dengan hasil tersebut kemudian turun ke lapangan sehingga terjadi kericuhan.

Terjadi bentrok antara suporter dan pihak kepolisian di lapangan sehingga aparat melepas tembakan gas air mata.




(tau/sar)

Hide Ads