Tragedi yang menewaskan 127 orang usai laga Arema FC vs Persebaya jadi sorotan media luar negeri, salah satunya media Inggris. Kerusuhan tersebut terjadi setelah laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut usai.
Dilansir dari detikSport, media di Inggris ramai-ramai memberitakan kerusuhan yang menewaskan sejumlah suporter tersebut. Daily Express dalam sebuah pemberitaan menuliskan ada 100 suporter tewas, isi dari pemberitaannya mengutip sumber dari media sosial.
Selain Daily Express, Daily Star juga memuat berita serupa terkait kerusuhan tersebut. Media tersebut menyebutkan jumlah korban mencapai 100 dan dalam keterangan pihak kepolisian ada 127 suporter yang tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Mirror memberitakan kerusuhan tersebut dengan menyebutkan hanya puluhan korban jiwa. Isi berita tersebut berdasarkan pantauan dari media di Indonesia.
Dalam laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) tersebut, Singo Edan kalah 3-2 dari Bajul Ijo. Persebaya lebih dulu unggul 2-0 dari Arema lewat Silvio Junior dan Leo Lelis.
Lewat brace Abel Camara, Arema FC berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 jelang turun minum. Namun, Arema FC kembali kebobolan di babak kedua yang membuat Persebaya unggul dengan tiga poin di akhir permainan.
Aremania atau kelompok suporter Arema FC pun tak terima dengan kekalahan tersebut. Mereka mengamuk dan masuk ke dalam lapangan selepas laga.
Aksi anarkis pun tak terhindarkan, mereka merusak mobil polisi serta membakar benda-benda yang ada di stadion. Pihak aparat keamanan yang berada di lokasi pun berupaya memukul mundur penonton yang rusuh.
Gas air mata pun digunakan untuk melerai kerusuhan yang terjadi. Sejumlah korban jiwa berjatuhan akibat gas air mata yang ditembakkan.
Akibat kejadian kerusuhan tersebut, kompetisi Liga 1 2022/2023 harus dihentikan selamasatupekan.
(urw/tau)