Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kembali meminta penggunaan video assistant referee (VAR) dalam pertandingan di Liga 1. Bernardo menilai kehadiran VAR akan meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Bernardo usai PSM Makassar ditahan imbang Persis Solo pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Bertanding di Stadion Manahan, Solo, Kamis (29/9), duel Persis Vs PSM berakhir dengan skor 1-1.
"Sepak bola Indonesia membutuhkan VAR dan juga kualitas wasit yang lebih baik dan kenapa tidak memberikan opsi ini kepada sepak bola Indonesia," kata Bernardo usai laga, Kamis (29/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertandingan melawan Persis Solo, pelatih asal Portugal itu menilai kinerja wasit sangat jauh dari harapan. Dia mempertanyakan fair play dalam pertandingan tersebut.
"Kalaupun kami kalah, saya mau bahwa tim lawan lebih baik dari segi kualitas murni daripada kita. Bukan karena perangkat wasit yang melakukan kesalahan. Bukan karena kita melawan dua tim," kesal Bernardo.
"Karena apa yang membuat saya jengkel adalah, saya, staf, ofisial kami, dan pemain kami bekerja keras untuk ke pertandingan ini dan setiap pertandingan. Tetapi kita merasa kerja keras kita dicurangi, hal ini yang membuat saya sangat jengkel," cetusnya.
Maka dari itu, VAR dinilai Bernardo sebagai sesuai yang wajib digunakan di Liga 1. Hal ini agar seluruh kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak berulang-ulang dilakukan wasit.
"Sepak bola Indonesia layak mendapatkan suguhan lebih bagus daripada ini. Karena mempunyai kualitas suporter yang sangat besar dan suporter Indonesia layak mendapatkan hal yang lebih baik daripada sekadar apa yang ditunjukkan oleh perangkat pertandingan," imbuhnya.
Hasil imbang di markas Persis Solo membuat PSM tetap di peringkat kedua klasemen Liga 1 dengan mengemas 21 poin. Posisi Juku Eja terancam terlempar dari lima besar andai Bali United, Persija Jakarta, dan Borneo FC memetik poin penuh menghadapi lawan-lawannya.
Bernardo Minta VAR Sejak Turnamen Piala Presiden 2022
Bernardo sudah meminta VAR sejak melakoni laga perdana di Piala Presiden 2022. Saat itu PSM Makassar bertemu Arema FC di Grup D.
"Kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi. Kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas di mana hal-hal yang perlu kita tingkatkan," kata Bernardo usai pertandingan, Sabtu (11/6).
Bernardo melontarkan kritikannya meski PSM Makassar menang 1-0 melawan Arema FC. Dia melihat masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh wasit dalam mengambil keputusan.
"Misalnya pada saat tadi kita draw atau kalah, kalian akan bilang, ini pelatih terlalu banyak bicaranya. Tetapi tidak, ini kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi," tegasnya.
Salah satu keputusan yang dinilai tidak tepat adalah ketika Everton Nascimento dinyatakan offside. Menurut Bernardo, strikernya jelas-jelas tidak offside.
"Saya tekankan sekali lagi bahwa dia (Everton Nascimento) melakukan lari dari garis pertahanan lawan. Pertahanan Arema," jelas Bernardo.
"Yah siapapun bisa berbuat kesalahan, pelatih bisa buat kesalahan, wasit bisa buat kesalahan. Tetapi kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas," paparnya.
(ata/sar)