Naik Pitam Suporter PSM Merasa Juku Eja Dizalimi Komdis PSSI Lewat Sanksi

PSM Makassar

Naik Pitam Suporter PSM Merasa Juku Eja Dizalimi Komdis PSSI Lewat Sanksi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 17 Sep 2022 06:30 WIB
Suporter PSM Makassar berunjuk rasa di depan kantor KONI Sulsel
Suporter PSM Makassar berunjuk rasa di depan kantor KONI Sulsel. Foto: Istimewa
Makassar -

Suporter PSM Makassar naik pitam melihat perlakukan Komite Disiplin (Komdis) PSSI ke tim Juku Eja dan Wiljan Pluim. Komdis PSSI dinilai telah menzalimi tim sepak bola kebanggaan Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut.

"Sangat tidak masuk akal ketika PSM disanksi dan Wiljan Pluim harus absen 5 laga berturut. Kami turun memperjuangkan tim kebanggaan dari sanksi yang tidak masuk akal yang dikeluarkan oleh Komdis PSSI," kata Deputi Mendagri Red Gank, Muh Al Fajri Jayadi, kepada detikSulsel, Jumat (16/9/2022).

Al Fajri mengaku heran melihat sanksi yang diberikan Komdis PSSI, khususnya kepada Kapten PSM, Wiljan Pluim. Pasalnya kesalahan yang dilakukan pemain asal Belanda tersebut juga sering dilakukan pemain lainnya, bahkan lebih parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi kami banyak pemain yang lebih arogan dari Pluim, tapi kenapa tidak diberikan sanksi yang sama seperti Pluim. Janganlah karena kepentingan tertentu lantas PSSI harus mencederai muruah sepak bola Indonesia," tegasnya.

Olehnya itu, ia berharap PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia dapat bersikap adil dan menuntut sanksi kepada PSM dan Wiljan Pluim dicabut.

ADVERTISEMENT

"Kita menuntut PSSI mencabut itu (sanksi PSM). PSSI cepatlah sehat karena muruah sepakbola ini ada pada kalian," paparnya.

Sebelumnya, suporter PSM melakukan unjuk rasa pada Kamis (15/9) dengan mendatangi kantor KONI Sulsel yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin Makassar. Massa mendatangi KONI dengan pertimbangan merupakan organisasi yang menaungi seluruh cabang olahraga sehingga dianggap sebagai perpanjangan tangan ke PSSI.

Sekretaris KONI Sulsel, Mujiburrahman mengatakan akan memanggil PSSI Sulsel untuk membicarakan tuntutan suporter PSM. Hasil pertemuan nanti kemudian akan diteruskan ke KONI pusat dan PSSI pusat.

"Setelah membicarakan dengan PSSI Sulsel apapun hasilnya dalam dokumen akan kami kirim ke PSSI dan KONI pusat karena pengambilan kebijakan ada di PSSI terkait hasilnya," kata Mujiburrahman kepada detikSulsel, Jumat (16/9).

Muji mendukung PSM untuk melakukan banding. Ia juga meminta agar PSSI Sulsel bisa mendampingi upaya banding yang dilakukan PSM.

"Kalau dari Komdis PSSI kan sudah bisa upaya banding. Kita dukung dan harap pihak PSM dibantu PSSI Sulsel bisa banding terkait sanksi itu," terangnya.

Simak Komdis PSSI Persilahkan PSM Banding di halaman selanjutnya.

Komdis PSSI Persilahkan PSM Banding

Komite Disiplin (Komdis) PSSI mempersilakan PSM Makassar mengajukan banding jika keberatan dengan sanksi yang dijatuhkan. Khususnya sanksi absen 5 laga untuk Kapten PSM, Wiljan Pluim.

Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing mengatakan PSM memiliki hak untuk mengajukan banding. Ia pun mempersilakan kepada PSM jika merasa keberatan dengan sanksi yang diberikan.

"Kalau dia (PSM) keberatan ada hak dia untuk banding. Kita enggak nambah-nambah (sanksi ke PSM), dasarnya ada," kata Erwin kepada detikSulsel, Rabu (14/9).

Diketahui, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Wiljan Pluim karena menghina wasit. Hukumannya, pemain asal Belanda itu disanksi absen 4 laga dan denda Rp 50 juta.

Pluim disangkakan melanggar soal Kode Disiplin PSSI pasal 50 tentang Tingkah Laku Buruk Terhadap Perangkat Pertandingan. Kode Disiplin PSSI pasal 50 poin 1 (a) mengatur sanksi sekurang-kurangnya 4 pertandingan untuk tindakan tidak sportif terhadap perangkat pertandingan.

Atas dasar itu pun Erwin mengingatkan, agar pengajuan banding PSM harus mengacu kepada ketidaksesuaian fakta yang diajukan dan dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan dan/atau kesalahan dalam menerapkan peraturan.

"Kasih tunjuk dia (PSM) punya bukti dan dijelaskan apa yang menjadi tuntutannya," paparnya.

Erwin menegaskan, Komdis PSSI bekerja sesuai Kode Displin PSSI. Ia menepis anggapan yang menuding Komdis PSSI tebang pilih dalam menjatuhkan sanksi kepada klub tertentu.

"Jangan bilang (Komdis PSSI) tebang pilih. Saya tidak ada kepentingan dengan klub. Mana ketentuan jalan saja. Tujuan kita bagaimana sepak bola Indonesia semakin baik menuju tuan rumah Piala Dunia (U-20) tahun depan," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(ata/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads