Persebaya Surabaya keok di markas PSM Makassar tiga gol tanpa balas. Pelatih Persebaya Aji Santoso mengungkap penyebab timnya kalah.
Bertandang ke markas PSM di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare, Sabtu (10/9) malam, Persebaya pulang dengan kepala tertunduk. Bajul Ijo babak belur tiga gol yang dicetak Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, dan penalti Yuran Fernandes.
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso mengatakan, biang kekalahan timnya atas PSM dikarenakan kesalahan pemainnya sendiri. Berikut 3 penyebab Persebaya Surabaya kalah telak atas PSM Makassar:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Salah Melakukan Sapuan
PSM sejak menit awal tampil menekan Persebaya. Ramadhan Sananta menjadi momok di lini pertahanan Bajul Ijo.
Terus menekan, PSM akhirnya memecah kebuntuan melalui sepakan keras Ramadhan Sananta pada menit ke-16. Gol tersebut berawal dari bola liar yang disambar dengan sepakan keras yang tak mampu dihalau kiper Satria Tama.
Aji Santoso mengatakan, gol pertama PSM dicetak karena timnya salah melakukan clearences atau sapuan. Bola yang harusnya ditendang jauh-jauh justru meleset dan mengarah ke pemain PSM, Ramadhan Sananta yang berdiri bebas tanpa penjagaan.
"Saya sayangkan gol PSM kesalahan dari pemain kami sendiri. Gol yang pertama clearences yang kurang baik," kata Aji.
2. Satria Tama Blunder
PSM menggandakan keunggulan di penghujung babak pertama melalui sepakan Yakob Sayuri. Gol ini berawal dari tangkapan tidak sempurna kiper Persebaya Satria Tama. Bola yang harusnya bisa ditangkapnya terlepas dan dapat dimanfaatkan pemain PSM menjadi gol.
"Gol kedua PSM, kesalahan penjaga gawang yang tidak lengket memegang bola," sesal Aji.
3. Hand Ball di Area Terlarang
Alih-alih mengejar ketertinggalan, Persebaya justru kembali kebobolan akibat kesalahan di lini belakang Persebaya yang menyapu bola, justru mengenai tangan pemain sendiri. PSM mendapat penalti di menit ke-61.
Aji Santoso sangat menyayangkan kesalahan itu bisa terjadi. Penalti buat PSM diakuinya membuat timnya semakin sulit mengembangkan permainan.
"Gol penalti PSM, kita tidak bisa bohong karena memang hand ball," akunya.
Pemain PSM musim 1999/2000 ini menegaskan, bek andalannya, Leo Lelis yang ditarik keluar karena cedera membuat lini pertahanannya jadi keropos. Kesalahan-kesalahan pun sering dilakukan di lini pertahanan sendiri.
"Keluarnya Lelis ada sedikit pengaruhnya terhadap pertahanan kami. Namun di lini tengah kami juga sulit mengembangkan permainan," paparnya.
(ata/sar)