Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengungkap Wiljan Pluim disanksi absen lima laga dan denda uang Rp 50 juta. Hukuman tersebut gegara Pluim berkata tidak sopan kepada wasit.
"Di dalam surat itu ada (dihukum karena) kata-kata tidak sopan. Denda Rp 50 juta dan absen 5 laga," ungkap Munafri kepada detikSulsel, Minggu (11/9/2022).
Pria yang akrab disapa Appi ini juga tidak membenarkan kata-kata tidak sopan diucapkan seorang pemain kepada wasit. Namun ia menyayangkan jika sanksinya terlalu berlebihan. Apalagi menurutnya, apa yang diucapkan Pluim ada dasar pemicunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap tidak (boleh) seperti itu (berkata kotor). Lagian kata-kata itu keluar kan bukan tanpa alasan," terangnya.
Akibat ucapan itu, Pluim mendapat kartu merah yang membuatnya absen satu laga. Belakangan sanksinya bertambah 4 laga lagi dan denda Rp 50 juta
"Jadi totalnya Pluim absen 5 kali. Gila aja. Kan sudah dikartu merah, harusnya sudah selesai," paparnya.
Appi memastikan akan melayangkan banding atas sanksi yang diterima Pluim tersebut. Ia menilai sanksi tersebut sangat tidak memiliki dasar keadilan.
"Kita akan banding terkait hal itu untuk memperjelas," imbuhnya.
Sebelumnya, Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku mendapatkan kabar kurang mengenakkan terkait sanksi yang didapat pemainnya, Wiljan Pluim. Sanksi tersebut didapatkan Pluim saat laga PSM Makassar kontra Persik Kediri yang berlangsung Jumat (2/9) lalu.
"Dan saya sudah lihat pertandingan semuanya saya tidak bisa lihat sesuai pelanggaran tersebut dan dia harus mendapat 5 hukuman tidak bertanding," paparnya.
Dia pun mengutuk keras keputusan dari PSSI tersebut dan menyebut keputusan tersebut sangat tidak adil dan merugikan PSM Makassar.
"Ini betul-betul tidak adil buat PSM Makassar," keluhnya sambil menggebrak meja.
(ata/sar)