Pelatih PSM Bandingkan PSSI dengan FAM soal Dukungan Klub Main di AFC

PSM Makassar

Pelatih PSM Bandingkan PSSI dengan FAM soal Dukungan Klub Main di AFC

Muhclis Abduh - detikSulsel
Sabtu, 20 Agu 2022 14:15 WIB
Laga PSM Makassar Vs Kuala Lumpur City FC.
PSM Makassar dan Kuala Lumpur akan berduel di laga final zona ASEAN AFC Cup 2022. Foto: (dok. PSM Makassar/Adhiaksa Mursalim)
Parepare -

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengeluhkan federasi sepak bola Indonesia (PSSI) tidak seperti federasi sepak bola di Malaysia (FAM). Di Malaysia, FAM memberikan cukup waktu bagi Kuala Lumpur FC untuk istirahat menuju laga AFC Cup.

"PSM Makassar hadir dan membuat kerja bagus di AFC Cup dan setelahnya apa? Bandingkan dengan federasi sepak bola Malaysia. Kuala Lumpur City FC telah bermain kemarin dan sekarang menunggu kami yang baru akan bermain besok," ungkap Bernardo saat sesi konferensi pers di Parepare, Jumat (29/8/2022).

Bernardo menyampaikan, FAM menunda jadwal untuk Kuala Lumpur FC sebab melihat jadwal bermain di AFC Cup. Sementara untuk PSM, PSSI bahkan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) justru tidak mempertimbangkan kondisi pemain yang kelelahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pemainlah yang bermain dan mereka bukan mesin. Jadi ini kah yang federasi sepakbola Indonesia inginkan?" kesalnya.

Bahkan juru taktik asal Portugal ini menyinggung lebih keras, PT LIB bisa saja membuat PSM Makassar bermain dengan melawan dua tim pada satu hari yang sama.

ADVERTISEMENT

"Sekarang, kami coba merubah jadwal dan saya pikir jika saja ada perbedaan jam yang sedikit, kami bisa saja melawan Barito Putera pada hari yang sama," ketusnya.

Di sisi lain menurut dia, tim seperti Persib Bandung maupun Arema FC yang menjadi lawan PSM Makassar mendapatkan perlakukan lebih bagus. Jadwal istirahat kedua tim lebih lama ketimbang skuad Juku Eja.

"Jadi apa yang saya lihat di sini adalah ada perbedaan aturan antara klub A dan klub B," imbuhnya.

Dia mengaku sengaja menyinggung soal padatnya jadwal tersebut sebab khawatir dengan kondisi para pemain mereka yang berlaga di dua kompetisi sekaligus, di Liga 1 dan AFC Cup. Pemain bekerja keras tanpa istirahat yang cukup.

"Mengapa saya mengatakan hal ini sekarang, karena sangat penting untuk para pemain. Karena pemainlah yang berlari, mereka melakukan perjalanan, tak tidur, bukan orang-orang federasi atau yang menyusun jadwal yang memutuskan apakah memungkinkan atau tidak," kuncinya.




(ata/sar)

Hide Ads