Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin juga menyoroti kualitas wasit di Liga 1. Jika pelatih Bernardo Tavares meminta video assisten referee (VAR), Munafri justru lebih sepakat jika wasit diberikan reward.
"Kalau saya perbaiki dulu kualitas wasitnya semuanya. Percuma kita memberikan teknologi yang baik, kalau pada saat personalnya sendiri kurang bisa memaknai teknologi itu," kata Munafri kepada detikSulsel, Rabu (17/8/2022).
Pria yang akrab disapa Appi itu menjelaskan, perlu segera diseragamkan kurikulum wasit di Liga 1. Namun paling penting adalah ada reward dan punishment kepada wasit di Liga 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat wasit memimpin pertandingan dengan baik, federasi juga harus memberikan reward yang cukup buat mereka. Kalau umpamanya tidak, punishmentnya juga harus kencang," jelasnya.
Appi mengaku, tidak sepakat jika wasit yang gagal dalam memimpin pertandingan hanya diistirahatkan. Seperti halnya yang telah dilakukan Komite Wasit PSSI yang telah mengistirahatkan 12 wasit Liga 1 musim ini.
"Tidak cukup hanya dengan diistirahatkan, jadi memang harus diperlihatkan supaya ada efek yang bisa wasit perbaiki di setiap kesalahannya. Kalau cuma diistirahatkan seperti itu untuk apa nanti akan terulang lagi, terulang lagi," bebernya.
Suami Melinda Aksa ini sebetulnya berharap banyak dengan PSSI yang menambah jumlah wasit di lapangan. Yakni dengan hadirnya additonal assistant referee (ARR) yang berdiri di dekat garis gawang.
"Harusnya dengan 5 wasit, kesalahan yang terjadi di lapangan itu tidak boleh banyak terjadi. Jadi memang harus ditambah lagi kemampuan wasit supaya betul-betul menjadi pengadil di dalam lapangan," pungkasnya.
Simak Bernardo Tavares Desak Penggunaan VAR di Liga 1 di halaman berikutnya.
Bernardo Tavares Desak Penggunaan VAR di Liga 1
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares memprotes kualitas wasit di Indonesia. Untuk itu, ia mendesak agar menggunakan video assistant referee (VAR) di Liga 1.
"Perangkat yang bisa ditambah adalah dengan menambahkan VAR di pertandingan-pertandingan di Indonesia," ungkap Bernardo, Senin (15/8).
Pelatih asal Portugal itu menjelaskan, setiap orang bisa membuat kesalahan, namun menurutnya jika kesalahan seperti yang dilakukan para wasit di Indonesia terus berulang maka dampaknya akan sangat tidak bagus.
"Saya tidak mengatakan wasit di Indonesia jelek. Semua bisa membuat kesalahan, tetapi jika kesalahan berulang itu tidak bagus juga," tegasnya.
Makanya menurut dia, Liga 1 harus segera menambah perangkat pertandingan ke depannya dengan VAR. Kehadiran VAR, ia yakin akan membuat wasit menjadi lebih profesional dalam memberi keputusan di lapangan.
"Ini akan membantu semua terlihat jelas saat kita menggunakan VAR," imbuhnya.
Simak Respons Komite Wasit PSSI di halaman berikutnya.
Respons Komite Wasit PSSI
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) merespons keluhan banyak klub terkait kualitas wasit di Liga 1. Protes keras, salah satunya datang dari PSM Makassar.
Ketua Komite Wasit Ahmad Riyadh mengatakan telah menyiapkan hukuman berat kepada wasit yang buruk memimpin laga Liga 1. Ancaman sanksinya adalah degradasi ke kompetisi bawahnya hingga diberhentikan.
"(Wasitnya) kita degradasi ke Liga 2. Kecuali yang karena suap atau pengaturan skor langsung berhenti permanen," tegas Ahmad Riyadh dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (16/8).
Hingga memasuki pekan kelima Liga 1 2022/2023, PSSI telah mengistirahatkan 12 wasit akibat keputusan kontroversial. Rinciannya 5 wasit, 3 asisten wasit, dan 4 Additional Assistant Referee (AAR).
Mereka diistirahatkan sebagai bentuk hukuman atas keputusan mereka yang merugikan tim tertentu. Selain itu, PSSI juga mau memberi kesempatan para wasit untuk mengevaluasi diri sebelum ditugaskan kembali.
"PSSI terus berkomitmen untuk membenahi wasit, baik itu wasit di Liga 1, 2, dan 3. Kami juga terus melakukan evaluasi dan pengawasan selama mereka memimpin," jelasnya.
Riyadh berharap ke depan semua wasit yang bertugas bisa menjalankan tugas dengan baik sekaligus meminimalisasi kesalahan dalam mengambil keputusan di lapangan. Hanya saja tak disebutkan wasit mana saja yang dihukum atau keputusan kontroversi apa yang membuat hukuman dijatuhkan.
"Kita sedang mempertimbangkan mengumumkan nama (wasitnya) dan kesalahannya," bebernya.
Simak Keputusan Kontroversi Wasit Liga 1 di halaman berikutnya.
Keputusan Kontroversi Wasit Liga 1
Adapun Liga 1 2022/2023 memang diwarnai keputusan-keputusan kontoversi. Salah satu tim yang dirugikan adalah PSM Makassar.
PSM menjadi korban kesalahan keputusan wasit pada pekan ke-3 Liga 1 saat menjamu Persija Jakarta pada 5 Agustus lalu. Laga ini berakhir imbang 1-1 lewat gol-gol yang dicetak Kenzo Nambu (75') buat PSM dan Hanno Behrens untuk Persija (78').
Dalam berbagai kesempatan, PSM dirugikan oleh kepemimpinan wasit Iwan Sukoco. PSM dirugikan karena keputusan offside hingga pelanggaran keras Syahrian Abimanyu kepada M Arfan yang tidak berbuah kartu.
Saat itu, PSM mendapat momentum bagus untuk mencetak gol. Everton Nascimento dan Wiljan Pluim berkali-kali mengancam gawang Persija lewat peluang-peluang emas yang mereka dapatkan.