Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengingatkan agar PSM Makassar melunasi tunggakan gaji pemainnya. Pasalnya terdapat belasan mantan pemain Juku Eja yang belum dibayar gajinya pada musim 2021/2022.
"Belasan pemain yang melapor. Semua pemain lokal mantan pemain PSM Makassar," kata CEO APPI, Hardika Aji saat dimintai kinfirmasi detikSulsel, Jumat (15/7/2022).
Hardika menjelaskan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada PSM untuk segera melunasi tunggakan gaji mantan pemainnya. Paling lambat wajib diselesaikan sebelum kickoff Liga 1 pada Sabtu (23/7) mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSM sudah merespon surat kami. APPI dan pemain harapannya dapat terselesaikan sebelum kickoff Liga 1," jelas Hardika.
Hardika mengaku, komunikasi dengan manajemen PSM Makassar terkait hal ini berjalan dengan baik. Bahkan telah ada komitmen dari PSM untuk menyelesaikannya.
"Komunikasi dengan PSM berjalan baik. Hanya tinggal masalah waktu aja sebenarnya," bebernya.
Terkait hal ini, Hardika menambahkan, bahwa APPI juga telah berkomunikasi dengan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan federasi sepakbola Indonesia, PSSI.
"Sudah komunikasi formal melalui surat. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan APPI, LIB, dan PSSI sebelum kickoff Liga 1," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan, telah meminta kepada PSM untuk segera menyelesaikan tunggakan gaji pemainnya sebelum Liga 1 2022/2023 bergulir.
"Kalau belum selesai, segera diselesaikan sebelum liga mulai," tegas Direktur Utama (Dirut) PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (14/7/2022).
Lukita menegaskan, tidak boleh lagi ada klub yang menunggak gaji pemainnya sebelum Liga 1 2022/2023 kick off pada 23 Juli mendatang. Diharapkan persoalan ini tidak sampai ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC)
NDRC merupakan badan pengaduan dan solusi untuk para pemain profesional yang berkarier di Indonesia, terkait masalah kontrak. Tugasnya adalah untuk menyelesaikan sengketa antara klub dan pemain.
"Sepanjang tidak ada masalah dengan NDRC, klub bisa main di liga," jelas Lukita.
Jika bersoal, konsekuensinya adalah PSM terancam tidak bisa bermain di Liga 1 2022/2023. Sementara itu, lanjut Lukita, dalam regulasi mengatur klub yang tidak bermain di Liga 1 maka secara otomatis akan terdegradasi.
"Klub-klub Liga 1 wajib ikut kompetisi Liga 1. Apabila tidak ikut akan degradasi oleh federasi," kuncinya.