PSM Makassar mesti bekerja keras melakoni sisa laga terakhir di BRI Liga 1 2021/2022. Kemenangan demi kemenangan harus diraih demi misi menjauhi jurang zona degradasi yang semakin dekat.
Situasi sulit dihadapi PSM Makassar pasca-tumbang dari Persib Bandung dengan skor 2-0 dalam laga terakhir. Kekalahan itu menggenapkan 4 kekalahan berturut-turut skuad Juku Eja.
Sebelum Persib Bandung, PSM Makassar juga tunduk 2 gol tanpa balas atas Persita Tangerang. Lalu dihantam Tita Persikabo dengan 3-0. Kemudian kembali gagal meraih poin penuh usai kalah 1-2 saat menghadapi Persebaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih PSM Makassar Joop Gall mengakui anak asuhnya sejatinya dalam kondisi sulit karena dihantui rentetan kekalahan sebelum menghadapi Persib. Langkah skuad PSM kemudian semakin berat karena pemain Persib David da Silva mencetak gol cepat di detik 12.
Joop Gall mengaku pihaknya tidak punya banyak waktu mempersiapkan strategi. Jadwal yang terlalu padat hingga situasi COVID-19 jadi alasannya kesulitan mempersiapan tim yang masi menjalani pemulihan.
"Kita harus membuat persiapan. Kita sulit karena tentu saja kita harus melakukan ini dengan harus menunggu hasil PCR yang akan datang, dan tentu ini mempersulit persiapan kita," ucap dia, Selasa (22/2/2022).
Kekalahan PSM Makassar atas Persib Bandung membuat posisi Pasukan Ramang kian terjun ke klasemen papan bawah. Dari 26 laga yang dimainkan hanya mampu berada di peringkat 13 dengan 28 poin.
Posisi skuad Juku Eja semakin terpuruk dengan selisih enam poin dari zona degradasi. Sementara Persib Bandung semakin kokoh di papan atas klasemen di peringkat 3 dengan 53 poin.
PSM Masih bisa menjauh dari zona degradasi jika beberapa syarat ini, setidaknya dipenuhi;
1. Pelatih-Pemain PSM Makassar Harus Solid
Pelatih Joop Gall harus membangun semangat anak asuhnya. Tidak menjadikan pemain sebagai satu sisi yang disalahkan. Pelatih-pemain setidaknya harus sinkron.
"Mungkin dia (Joop Gall) belum tahu persis bagaimana dia mengambil ini pemain-pemain," ujar pengamat sepakbola Faisal Maricar, Senin (21/2).
Meski terbilang baru menangani PSM Makassar, Joop Gall tidak bisa menjadikan itu alasan untuk tidak mempersiapkan tim dengan baik. Diketahui, Joop Gall resmi mengasuh tim PSM Makassar pada laga perdana putaran kedua Liga 1 saat menghadapi Madura United, Sabtu (8/2).
2. PSM Makassar Wajib Menang Biar Aman
PSM Makassar setidaknya harus mengamankan poin penuh di dua laga terakhir. Menang jadi kewajiban untuk menjauh dari zona degradasi.
Rencananya, PSM Makassar bakal menjamu Bhayangkara pada Jumat (25/2). Selanjutnya menyusul PSS Sleman pada Selasa (1/3).
"Harus berbuat dan kerja keras di sisa laga terhindar dari degradasi," ucap Pengamat sepakbola Assagaf Razak, Rabu (23/2/2022).
Bukan tugas yang mudah, lantaran Bhayangkara dan PSS Sleman jauh lebih unggul dari PSM Makassar. Bhyangkara jadi tim papan atas di posisi 4 dengan 53, sementara PSS berhasil mencatat 31 poin di peringkat 11.
3. Evaluasi Lini Pertahanan-Serang PSM Makassar
PSM Makassar belum mampu bermain menekan lawan. Berbagai peluang dalam laga gagal dieksuki jadi gol. Penyelesaian akhir masih kurang.
Benteng pertahanan juga dianggap masih terbuka. Kondisi ini dimanfaatkan tim lawan untuk mencetak gol.
"Pertahanan harus lebih solid. Jangan gampang kemasukan (gol), dan penyerang bagaimana bisa memanfaatkan peluang dengan menyelesaikan membuat gol," jelas Assegaf Razak.
4. Siri Na Pacce PSM Makassar Tak Boleh Luntur
Mantan pemain PSM Makassar era 80-an ini meminta agar seluruh pemain memiliki jiwa siri' na pacce dengan memegang penuh semangat ewako.
Menurutnya itu jadi modal kuat PSM Makassar untuk tidak mudah kalah, dan bangkit dari keterpurukan. Perbaiki yang masih kurang untuk pertandingan berikutnya.
"Dan semangatnya lebih ditingkatkan lagi. PSM harus cepat bangkit kalau mau aman dari zona degradasi," tegas eks pemain PSM Makassar era 80-an.
5. Eksekusi Peluang PSM Makassar Jadi Gol
Pengamat sepakbola Najib Latandang menilai kondisi PSM Makassar makin terpuruk usai kalah dari Persib Bandung. Dibobol gol cepat tim Maung Bandung harusnya tidak terjadi.
"PSM kemasukan (gol) dengan bola cepat 12 detik. Ini pemain kurang siap. Ini tidak boleh terjadi bagi tim sekelas PSM," kata Najib Latandang yang dikonfirmasi Rabu (23/2).
PSM Makassar dianggap bermain cukup bagus. Hanya saja berbagai peluang gagal dieksekusi dengan baik merobek gawang lawannya. Makanya, eksekusi akhir masih perlu diasah agar berbuah gol.
"Bukan berarti permainan jelek, tapi semata juga kurang beruntung. Kalau teknisnya, penyelesaian akhir yang kurang," tambah Najib
(sar/hmw)