PSM Makassar terus merosot ke klasemen papan bawah usai mencatatkan tiga kekalahan berturut-turut dalam BRI Liga 1 2021/2022. Skuad Juku Eja terancam terlempar ke zona degradasi. Laga berat bakal hadir saat menjamu Persib Bandung, pekan ini.
Dari tiga pertandingan sebelumnya, PSM Makassar gagal meraih poin penuh. Pasukan Ramang takluk dari Persita Tangerang dengan skor 2-0 dalam laga, pekan lalu.
Lalu sebelumnya PSM Makassar dipermalukan Tira Persikabo usai kalah dengan skor 3-0. Saat laga pekan ke-19, Pasukan Ramang tunduk dari Persebaya dengan skor 2-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren buruk pada sejumlah pertandingan terakhir membuat posisi PSM Makassar kini tertinggal di posisi 13. Dengan hanya mengumpulkan 32 poin dari 25 laga BRI Liga 1.
"(PSM Makassar) tiga kali kalah, baru sekali menang selama dipegang pelatih baru Joop Gall," sebut pengamat sepak bola, Faisal Maricar kepada detikSulsel, Senin malam (21/2/2022).
Menurutnya, ada banyak faktor yang turut menjadi pemicu tren negatif skuad Juku Eja dalam Liga 1. Pelatih hingga pemain harus bekerja sama dengan baik untuk satu tujuan meraih kemenangan.
Berikut 5 faktor yang perlu dievaluasi PSM Makassar yang selama ini dianggap jadi penyebab tren buruk dalam Liga 1:
1. Efek Pelatih Baru PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar Joop Gall dianggap masih baru. Dirinya baru menangani empat pertandingan sejak resmi dipercaya memegang kendali skuad Juku Eja.
"Pelatih juga baru datang (melatih PSM Makassar), baru lihat yang mana materi, tidak bisa juga terlalu tuntut banyak karena dia juga baru. Meramunya juga terlalu cepat, hanya beberapa minggu dikasih waktu," sebut pengamat sepak bola Faisal Maricar, Senin malam (22/2).
Diketahui, Joop Gall resmi mulai mengasuh tim PSM Makassar pada laga perdana putaran kedua Liga 1 saat menghadapi Madura United, Sabtu (8/2). Manajemen mengumumkan kehadian pelatih asal Belanda itu pada 29 Desember 2021.
2. Pelatih-Pemain PSM Makassar Belum Sinkron
Pelatih Joop Gall dianggap bisa membangun hubungan emosional dengan anak asuhnya. Sinkronisasi dalam tim disebut belum terbentuk.
"Mungkin dia (Joop Gall) belum tahu persis bagaimana dia mengambil ini pemain-pemain," tambah Faisal.
Apalagi Joop Gall sendiri sempat mengaku kalau pemain belum mampu mengikuti instruksinya secara penuh. Imbasnya, strategis permainan tidak sesuai implementasi di lapangan.
"Saya lihat bahwa ini tidak mengaplikasikan karena saya lihat ada rasa khawatir dan bagaimana mentransferkan hal-hal baik tersebut di dalam latihan ke pertandingan dan saya akan coba cari cara dalam hal ini," terang Joop Gall, Sabtu (19/2).
Baca juga: Hasil Liga 1: Persita Taklukkan PSM 2-0 |
3. Pelatih PSM Makassar Butuh Adaptasi Liga Indonesia
Pengamat sepak bola, Faisal Maricar menilai, pelatih PSM Makassar belum sepenuhnya beradaptasi dengan liga di Indonesia.
Jadwal liga yang padat yang sempat dikritisi Joop Gall, dinilai tidak beralasan. Jadwal pertandingan yang mepet, membuatnya kewalahan mempersiapkan tim.
"Kalau alasan begitu kan bukan hanya (dialami) PSM. Tim lain juga menghadapi (jadwal liga yang mepet," papar Faisal.
Makanya, situasi itu seharusnya tidak jadi alasan. Tantangan pelatih kini mesti merespons dengan cepat situasi yang ada, dan menciptakan tim terbaik saat berlaga.
"Mungkin pelatih baru ini kaget kan, jadwal baru, jadwal terlalu padat. Pelatih mungkin belum tahu betul liga Indonesia, kan. Belum adaptasilah," bebernya.
4. Serangan dan Pertahanan PSM Makassar Lemah
Lini pertahanan PSM Makassar harus dievaluasi. Daya serang Pasukan Ramang juga dinilai belum mampu memberi daya tekan yang signifikan terhadap lawan.
"Yang harus diperbaiki lini belakang (bek) dulu sama depan (penyerang) yang kurang, selama saya nonton juga, biasa kurang konsentrasi," sebut pengamat sepak bola, Faisal Maricar.
Mantan pemain PSM Makassar ini mencontohkan, saat bermain melawan Persita Tangerang, permainan skuad Juku Eja terlalu terbuka. Kondisi ini dijadikan peluang bagi lawan merobek gawang dengan gol tanpa balas.
"Karena tidak ada yang halau. Dibiarkan bola di-shooting (tim lawan). Tidak ada (pemain PSM) yang langsung ambil, dikasih biarkan untuk men-shooting ke arah gawang," sebut Faisal.
5. Transisi Bertahan-Menyerang PSM Makassar Perlu Diasah
Pola permainan PSM Makassar di tiap laga belum maksimal. Anak asuh Joop Gall masih perlu mengasah transisi bertahan dan menyerang. Hal ini yang perlu ditingkatkan saat menjamu Persib Bandung, pekan ini.
"Harus fokus bertahan dan menyerang. Transisinya bertahan dan menyerang. Lebih fokus lagilah," tegas pengamat sepak bola, Faisal Maricar.
Diketahui, PSM Makassar bakal menghadapi Persib Bandung dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (22/2/2022) malam.
(sar/nvl)