5 Alasan Suporter Tolak Pakintaki Jadi Slogan PSM Makassar

5 Alasan Suporter Tolak Pakintaki Jadi Slogan PSM Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 23 Feb 2022 08:30 WIB
Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Pluim (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Borneo FC Hendro Siswanto (kiri) pada pertandingan Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Jumat (11/2/2022) malam. Borneo FC menang atas PSM Makassar dengan skor 1-0. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Ilustrasi suporter PSM Makassar menolak pakintaki gantikan slogan ewako. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Makassar -

Kelompok Suporter PSM Makassar tidak ingin kata pakintaki menggantikan posisi kata ewako sebagai konteks memberi dukungan terhadap skuad Juku Eja. Maknanya berbeda, bahkan dinilai cenderung berkonotasi negatif.

Sorotan itu menanggapi ramainya kata pakintaki yang akrab dalam konteks bahasa keseharian di Kota Daeng. Bahkan mulai dikait-kaitkan dengan PSM Makassar.

"Siapakah itu mulai itu, dari awal ji saya tidak setuju pakintaki (untuk) PSM, yang ada itu ewako PSM Makassar," ucap Ketua Suporter Komunitas Vip Selatan Ewink, Selasa (22/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata pakintaki awalnya hits di jaga maya usai dipopulerkan pemuda bernama Aldi lewat rekaman penggalan videonya. Pemuda asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) sukses membuat netizen jadi heboh.

Saat ditemui detikSulsel Jumat (18/2) lalu, Aldy kini menjelaskan makna pakintaki versi video yang dibuatnya. Konteksnya, kata itu dipakai ketika dirinya yang akrab dengan sopir truk membutuhkan bantuannya.

ADVERTISEMENT

"Saya memang dikenal jadi saya sering ditelepon, jadi itu gaya saya kalau ditelepon pakintaki rodo (rong) yang berarti (ada panggilan) tiba-tiba, mendadak (butuh bantuan)," imbuh Aldy.

Setiap sopir truk yang menelepon Aldy akan mengucapkan kata-kata 'pakintaki rong' yang artinya mereka membutuhkan bantuan Aldy. Para sopir ikut-ikutan mengucapkan kata-kata itu karena menghormati Aldy.

"(Bentuk bantuan) macam-macam sebenarnya, ada yang titip beli rokok, makanan atau biasa ada ban mau ditubles saya yang bantu (bannya dibawa ke bengkel)," terang dia.

Belakangan penggunaan kata pakintaki pun menuai pro-kontra. Sejumlah orang mengartikannya dengan makna yang berbeda-beda. Suporter PSM Makassar justru mengartikannya dengan makna negatif.

Berikut 5 alasan suporter PSM Makassar tolak pakintaki jadi slogan Juku Eja:

1. Pakintaki Tidak Mewakili Semangat PSM Makassar

Ketua Suporter Komunitas Vip Selatan Ewink menilai, kata pakintaki tidak mewakili semangat juang PSM Makassar. Apalagi dikaitkan dengan kondisi Pasukan Ramang yang tengah bangkit dari keterpurukan kekalahan dalam BRI Liga 1 2021/2022.

"Dia (penggunaan kata) itu pakintaki jangan sampai itu pakintaki, kita selama ini 3 kali berturut-turut di-kintaki, na (baru) kita ini pakinta," tegas dia, Selasa (22/2).

2. Ewako Sudah Mendarah Daging

Kata ewako sudah menjadi slogan yang mendarah daging dan tidak tergantikan. Tidak mudah bergeser hanya dengan istilah yang viral di media sosial.

"Ewako itu segala-galanya dan seluruhnya ewako itu adalah pada diri ini semua laga mencurahkan apa pun terjadi demi kemenangan. Kalau ibarat perang, dulu ewako sampai titik darah penghabisan, mati tong paki baru kalah ki', kalau menang Alhamdullilah," ucap Ewink.

3. Pakintaki Dianggap Berkonotasi Jorok

Ketua Umum Punggawa Eja, Ari menilai, banyak orang yang latah menggunakan kata pakintaki hanya karena istilah itu sedang hits di Makassar. Padahal bagi dia pakintaki cenderung bermakna negatif.

"Pakintaki itu mengisyaratkan bahasa apa ya, ada joroknya itu, maknanya lain, banyak disalahgunakan, negatif-lah," papar Ewink yang dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (22/2).

4. Slogan Ewako Mendongkrak Semangat

Oleh karena bermakna negatif, kata pakintaki cocok disematkan kepada PSM Makassar yang memegang teguh budaya siri' na pacce yang diartikan sebagai tekad kuat menjaga harga diri dan tidak ingin kalah dari siapa pun.

"Ewako itu artinya maknanya melawan, semangat atau lawan artinya itu lebih dongkrak menuju perjuangan dengan PSM itu dia mau bertarung lebih kembalikan ewako, tidak usah dicampur baur istilah baru," tegas Ari selaku Ketua Umum Punggawa Eja.

5. Sekadar Menarik Perhatian

Kegelisahan suporter PSM Makassar akan kata pakintaki cukup beralasan. Pasalnya banyak warga yang dianggap latah menggunakan istilah yang sedang viral tanpa tahu konteks atau makna.

"Saya tidak yakin bahwa semua yang menonton video (viral pakintaki di media sosial) ini paham makna pakintaki," kata Sosiolog Unhas, Dr Ramli kepada detikSulsel, Kamis (17/2).

Menurutnya, untuk menarik perhatian tidak perlu dengan penempatan kata dengan makna tepat pada kalimat yang diucapkan. Namun yang terpenting kata atau ucapan itu dirasakan atau didengarkan unik bagi penonton atau pendengarnya.

"Mengapa (pakintaki) bisa viral? Sepertinya ini mirip fenomena kerumunan di dunia nyata. Orang berkerumun itu kan tidak saling mengenal, tetapi ada sesuatu yang menjadi perhatian bersama mereka," jelasnya.




(sar/nvl)

Hide Ads