Forum Dosen di Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), meminta kejelasan terkait pembayaran tunjangan kinerja (tukin) yang mandek selama 5 tahun. Para dosen mendesak pemerintah segera memberikan solusi agar tukin segera cair.
"Harusnya dibayarkan sejak tahun 2020 sampai tahun 2024 karena janjinya sudah cair di 2025 sampai sudah masuk bulan puasa bulan Maret ini hilalnya belum kelihatan," ucap perwakilan forum dosen Unhas Hamris Damris kepada wartawan, Selasa (25/2/2025).
Hamris mengatakan Unhas sendiri memilik 3.000 dosen berstatus ASN. Namun dia menganggap situasi ini banyak terjadi pada dosen lainnya di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dosen ASN itu tidak hanya 20.000 atau 30.000 tapi masih ada sisanya 60.000 yang harus dipikirkan, terlalu banyak, terlalu lama dia (dosen ASN tidak menerima tukin) menderita," tuturnya.
Hamris menjelaskan pembayaran tukin diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Hal ini juga mengacu pada Permendikbud 49 Tahun 2020.
"2020 itu baru kita minta untuk dibayarkan tapi alasan kementerian bahwa berubah nomenklatur. Padahal utangnya bukan kementerian sebenarnya, utangnya negara karena undang-undang dikeluarkan negara," ujarnya.
Dia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Persoalan pembayaran tukin dosen perlu didiskusikan secara sistematis agar menemukan solusi yang jelas.
"Bagaimana pemberian tukin kepada dosen muda kemudian kita bicarakan secara sistematis apakah dibicarakan di anggaran perubahan 2025 atau anggaran berikutnya," ucap Hamris.
Hamris menyoroti pembayaran tukin selama ini tidak ada kejelasan. Dia khawatir persoalan ini bisa mengganggu aktivitas belajar mengajar di kampus ke depannya.
"Jangan biarkan dosen berpikir sendiri kasih kami solusi seperti apa sehingga kami bisa mengajar dengan tenang, mahasiswa kami bisa tenang," ungkapnya.
(sar/asm)