Warga Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibuat geger dengan peristiwa pembongkaran dan pemindahan tiga makam akibat beda pilihan saat Pilkada belum lama ini. Tiga makam tersebut merupakan satu keluarga.
Ketiga makam yang dibongkar dan dipindahkan tersebut terletak di Perkuburan Bulu-Bulu, Jalan Sungai Teko, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu. Pemerintah setempat turut membenarkan alasan beda pilihan Pilkada di balik pembongkaran dan pemindahan makam tersebut.
"Iya, (pembongkaran makam) gara-gara itu, beda pilihan," ujar Lurah Tanah Kongkong Andi Alamsyah Adnan Manaf kepada detikSulsel, Selasa (3/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alamsyah mengatakan ketiga makam itu merupakan keluarga dari pria bernama Jumran. Makam pertama merupakan anak Jumran, sedangkan dua makam lainnya merupakan milik almarhum kedua orang tuanya.
Menurutnya, makam milik anak dari Jumran dibongkar pada Minggu (1/12). Ironisnya, makam itu sudah berusia 20 tahun lamanya.
"(Makam) yang digali (milik anak Jumran) umur 2 atau 3 tahun kayaknya. Sudah 20 tahun yang lalu (dimakamkan)," kata Alamsyah.
Sementara makam milik kedua orang tua Jumran baru dibongkar oleh Jumran pada Selasa (3/12). Dia mengatakan pembongkaran itu dilakukan atas inisiatif Jumran.
"Rencananya Pak Jumran itu menginginkan lebih baik sekaligus daripada terjadi hal-hal di belakang nanti, pemilihan-pemilihan berikutnya," imbuh Alamsyah.
Lebih lanjut Alamsyah menjelaskan bahwa lahan Perkuburan Bulu-Bulu itu sebenarnya milik keluarga besar warga setempat berinisial A. Perbedaan pilihan pilkada memicu ketegangan hingga akhirnya muncul permintaan membongkar dan memindahkan makam.
"Alasannya, itu-lah, beda pilihan, tidak terima kekalahan. Akhirnya dampaknya kepada si korban ini, Pak Jumran. Kebetulan dia punya anak dikubur di situ, di lokasi, Jalan Sungai Teko, Perkuburan Bulu-Bulu," tuturnya.
Alamsyah menuturkan pihak lain turut memberikan bantuan berupa donasi untuk meringankan biaya penggalian dan pemindahan makam. Jumran sendiri disebut menerima situasi ini meskipun tidak ada mediasi sebelumnya.
"Kayaknya belum (ada mediasi). Tapi, si Jumran ikhlas saja. Apa pun keinginannya ini pemilik lahan kuburan, ya, menerima dengan kesabaran hati. Dia juga tidak menginginkan hal-hal untuk kembali terulang," bebernya.
(hmw/hmw)