Kecurigaan Relawan soal Aktor di Balik Kekalahan SEHATI di Pilwalkot Makassar

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Kecurigaan Relawan soal Aktor di Balik Kekalahan SEHATI di Pilwalkot Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Minggu, 01 Des 2024 07:00 WIB
Calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa memotivasi ribuan saksi TPS.
Foto: Calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa memotivasi ribuan saksi TPS. (Dok. istimewa)
Makassar -

Tim Sehati Reaksi Cepat (SRC) buka-bukaan soal aktor yang diduga menjadi penyebab kekalahan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) di Pilwalkot Makassar 2024. Relawan SEHATI itu mencurigai keterlibatan pentolan NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tergabung dalam struktur tim pemenangan SEHATI sendiri.

Kecurigaan itu bermula dari pernyataan calon wali kota Makassar, Andi Seto yang menganggap kekalahannya karena salah mempercayai seseorang yang tergabung dalam tim pemenangannya. Andi Seto bereaksi usai kalah dari rivalnya, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) yang unggul versi hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.

"Mungkin yang bisa saya sampaikan mohon maaf saya tidak bisa menyelesaikan hal ini karena saya salah percaya pada salah satu orang yang mungkin menyebabkan kami tidak bisa menuntaskan kegiatan ini sampai selesai sesuai keinginan teman-teman," kata Andi Seto di posko pemenangannya di Jalan AP Pettarani Makassar, Kamis (28/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Seto tidak secara spesifik menyebut sosok yang dimaksud, namun dia meminta agar tidak menyalahkan siapapun atas kekalahan SEHATI. Seto pun menyampaikan selamat kepada MULIA meski akan tetap menunggu hasil resmi Pilwalkot Makassar melalui rekapitulasi berjenjang oleh KPU Makassar.

"Saya dengan penuh keikhlasan mengucapkan selamat kepada mereka (MULIA). Tapi kita tetap akan menunggu hasil real count yang akan dikeluarkan oleh KPU untuk memberikan selamat secara utuh kemenangan dari MULIA tersebut," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hasil Investigasi Relawan SEHATI

Situasi itu membuat Tim Sehati Reaksi Cepat (SRC) melakukan investigasi usai jagoannya kalah dalam versi hitung cepat atau quick count. Relawan mengusut adanya dugaan kebocoran suara yang membuat suara SEHATI anjlok di Pilwalkot Makassar.

"Tim Sehati Reaksi Cepat yang terdiri dari relawan, ormas dan komunitas masih di lapangan melakukan investigasi terkait kebocoran dan kecolongan suara SEHATI, yang tidak sesuai dengan data yang masuk sebelum pencoblosan," kata Ketua Tim SRC, Illank Radjab kepada detikSulsel, Sabtu (30/11/2024).

Dari hasil investigasi sementara, Illank menyebut sosok yang dituding Andi Seto dalam pernyataannya menjurus ke Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse (RMS). Dalam struktur tim pemenangan SEHATI, RMS tergabung menjadi dewan penasihat.

Illank turut menyinggung keterlibatan konsorsium yang di dalamnya tergabung Jaringan Survei Indonesia (JSI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dia menyebut keterlibatan konsorsium itu atas inisiasi RMS.

"Nah kalau dari data sementara hasil investigasi teman-teman SRC, nampaknya kalimat Pak Seto terkait salah mempercayai orang itu, kalau kami di Tim Sehati Reaksi Cepat menduga ke Pak RMS dan konsorsium, Popon JSI, Hanggoro LSI, dan kawan-kawan," ungkapnya.

Menurut Illank, konsorsium itu memiliki peran vital saat terlibat dalam kerja-kerja tim pemenangan SEHATI. Hanya saja, aktivitas dan pergerakan konsorsium itu tidak banyak diketahui oleh tim pemenangan SEHATI sendiri.

"Konsorsium ini adalah garansi Pak RMS. Posisi konsorsium di dalam tim SEHATI ini sangat vital, karena ia bertanggung jawab pada jaringan dan data serta hal lain yang bersifat teknis urgen," paparnya.

"Untuk ke konsorsium ini, sangat terbatas orang yang bisa akses informasi ke dalam. Dan sepengetahuan saya, yang membawa konsorsium masuk ke Pak Seto itu pak RMS," tambah Illank.

Dugaan keterlibatan RMS bersama konsorsium yang menjadi biang kekalahan SEHATI turut diperkuat dari temuan minimnya perolehan suara di basis NasDem. Dia juga mengaku atas kondisi ini karena dari NasDem disebut tidak pernah memberi penjelasan yang utuh.

"Sisi lain kalau kita mau uji fakta kerjanya konsorsium, yang paling dekat dari Pak RMS adalah kader NasDem, dan ganjilnya, perolehan suara SEHATI anjlok di semua basis suara elite NasDem," ucapnya.

"Dan sampai saat ini, saya secara pribadi belum pernah mendapatkan penjelasan baik dari Pak RMS maupun konsorsium terkait dengan realitas politik pasca-Pilkada Kota Makassar," sambung Illank.

Dia menegaskan, Tim SRC akan tetap melakukan investigasi sekaligus mengevaluasi sendiri kinerja relawan SEHATI. Illank menegaskan sikap relawan ini bagian dari tanggung jawab moril meski Andi Seto sendiri tidak mau menyalahkan siapapun.

"Lebih tepatnya untuk maksud dan kepada siapa kata 'salah percaya orang' itu ditujukan, tentu yang paham paling itu adalah Pak Seto sendiri," jelasnya.

Bantahan DPD NasDem Makassar

Sementara itu, Ketua Bappilu DPD NasDem Makassar Mario David membantah keterlibatan konsorsium ditangani oleh NasDem sebagaimana tudingan Tim SRC. Dia berdalih tidak mengerti kerja-kerja konsorsium dalam tim pemenangan SEHATI.

"(Konsorsium) bukan dihandel oleh NasDem itu. Saya tidak tahu kalau itu, karena itu strategi, saya tidak menangani itu," kata Mario kepada detikSulsel, Sabtu (30/11).

Ketua DPD NasDem Makassar Andi Rachmatika Dewi alias Cicu turut membantah tudingan NasDem disebut pihak yang diduga menggagalkan kemenangan SEHATI. Cicu menegaskan sosok yang dimaksud Andi Seto soal salah mempercayai orang, bukanlah dari kader NasDem.

"Saya rasa bukan yah karena kemarin NasDem hadir semua pas konferensi pers. Bagus juga kalau langsung dikonfirmasi sama beliau (siapa oknum yang dimaksud)," kata Cicu kepada detikSulsel, Jumat (29/11).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Cicu mengaku tidak mengetahui sosok yang dimaksud Andi Seto. Dia lalu menyinggung perolehan suara SEHATI yang minim dan hasilnya jauh berbeda dengan paslon usungan NasDem di Pilgub Sulsel, yakni Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati).

Dia menilai perbandingan perolehan suara paslon usungan partai tidak linear jika dibandingkan antara pilwalkot dan pilgub. Cicu menegaskan, SEHATI hanya diusung 4 partai, yakni NasDem, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sementara Andalan Hati di Pilgub Sulsel didukung 10 partai, yakni NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, Hanura, PKS, PSI Gelora, dan Perindo. Kondisi ini membuat Andalan Hati memang berpotensi mendulang suara lebih banyak.

"Kami di Pilwalkot hanya NasDem, Gerindra, PAN dan PSI. Sedangkan di pemilihan gubernur 10 partai yang bertarung juga di Kota Makassar sehingga mungkin itu menjadi tolak ukur suara yang bisa diambil Andalan Hati," imbuh Cicu.

Gerindra Sulsel Pikir-pikir Lapor ke DPP

Gerindra Sulsel masih mengkaji penyebab kekalahan kadernya, Andi Seto karena salah mempercayai orang di tim pemenangan di Pilwalkot Makassar. Pihaknya juga masih mempertimbangkan untuk melaporkan situasi ini ke DPP Gerindra.

"(Dilaporkan ke DPP) Nanti kita lihat. Tapi saya kira itu haknya Pak Seto sebagai kandidat, sampai dimana tingkat kerugian dan lain sebagainya. Nanti kita lihat seperti apa (keputusannya)," kata Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah kepada detikSulsel, Sabtu (30/11).

Harmansyah mengaku masih akan mendalami lebih lanjut pernyataan Andi Seto. Dia menegaskan pihaknya belum memikirkan langkah yang akan ditempuh ke depan karena akan mendiskusikannya bersama tim pemenangan.

"Saya belum bisa beri keterangan pasti langkah-langkah yang akan ditempuh, kita akan lihat sambil berjalan sejauh mana proses-proses yang mis dan sebagainya. Kita diskusi dulu dengan teman-teman di tim pemenangan," ujarnya.



Simak Video "Video 59 WBP Rutan Pangkajene Tidak Bisa Memilih"
[Gambas:Video 20detik]

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads