.webp)
Kericuhan akibat bentrokan antarpendukung paslon pilkada di Puncak Jaya, Papua Tengah, menyebabkan 40 rumah warga hangus terbakar. Para korban yang tidak punya tempat tinggal terpaksa mengungsi.
Bentrokan antarpendukung paslon pilkada tersebut pecah di Perempatan Kios Jimmy sampai menuju Kompleks Kuburan 7, Puncak Jaya, Rabu (27/11) sekitar pukul 12.40 WIT. Insiden itu terjadi usai kedua kubu saling klaim kemenangan.
"Masalah tarik menarik suara saja. Iya betul (paslon saling klaim kemenangan), kalau di sini sistemnya kan tarik menarik suara," ujar Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara saat dihubungi detikcom, Kamis (28/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kuswara, warga yang rumahnya dibakar mengungsi ke Polres dan Kodim. Selain itu, ada juga warga yang mengungsi ke rumah kerabat.
"Masyarakat yang rumahnya terbakar, khususnya ada pegawai itu sementara ini mengungsi di Polres maupun di Kodim," ujar AKBP Kuswara.
Kuswara mengatakan warga yang mengungsi tidak kurang dari 20-30 KK. Namun menurutnya jumlah itu belum termasuk dengan warga yang mengungsi ke Kodim atau ke rumah kerabatnya.
"Kalau keseluruhan kami mohon waktu (mendata). Sementara di kami 20-30 Kartu Keluarga," ujar Kuswara.
"Yang jelas ada (juga yang mengungsi ke rumah keluarga)," ujarnya.
Selain menyebabkan 40 rumah warga dibakar, kericuhan juga menyebabkan 94 orang luka-luka. Hal ini terjadi karena massa saling serang menggunakan panah.
"Massa nomor urut 1 dan 2 saling serang menggunakan alat perang berupa panah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Kamis (28/11).
"Jumlah korban sebanyak 94 orang dan rencana akan dirujuk ke RSUD Jayapura sebanyak 14 orang guna dilakukan penanganan lebih lanjut," ucapnya.
 Penampakan rumah warga dibakar massa saat ricuh Pilkada di Puncak Jaya, Papua Tengah. Dokumen Istimewa |
Kondisi Telah Kondusif
Polisi mengatakan situasi terkini di Puncak Jaya, telah kondusif pascabentrokan. Massa tak lagi terkonsentrasi di lokasi kericuhan sejak Kamis (21/11).
"Sejak pagi tadi alhamdulillah aman," ujar AKBP Kuswara.
Kendati demikian, personel kepolisian tetap disiagakan di lokasi. Hal itu demi mengantisipasi bentrokan susulan.
"Situasi yang ada sementara ini kan aman, tapi tetap anggota kita siagakan. Tidak cuma itu, anggota juga kita melakukan patroli mobile," katanya.
(hmw/hmw)
