Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub Sulsel) Nomor Urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto melakukan kampanye Pilgub Sulsel di Desa Lonrong, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Lokasi kampanye merupakan kampung halaman istri Danny, Indira Jusuf Ismail.
Danny didampingi Indira berkunjung ke Desa Lonrong, Ponre, Bone, Selasa (19/11/2024). Saat tiba, Danny sempat melakukan ziarah kubur ke kakek-nenek buyut Indira.
Salah satu makam yang diziarahi adalah makam Komantan Tikka, kakek buyut dari Indira Jusuf Ismail. Komandan Tikka disebut masih memiliki hubungan kerabat dekat dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla atau JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ziarah kubur, Danny menemui pendukungnya di Lapangan Sepakbola Lonrong. Lokasi tersebut hanya berjarak sekitar 500 meter dari makam yang diziarahi Danny.
Dalam kampanyenya, Danny ditemani oleh sejumlah keluarga besar dari sang istri. Salah satunya ialah Sayifullah Ali Imran.
![]() |
Danny Bicara soal Esensi Pilkada
Danny yang didampingi Indira berbicara soal esensi dari Pilkada saat menyapa para pendukungnya. Dia mengingatkan masyarakat Lonrong untuk tidak keliru memaknai Pilkada.
"Pilkada itu momen terbaik berubah nasib. Allah SWT berfirman tidak akan kuubah nasib suatu kaum kecuali dia mengubahnya dari dirinya sendiri. Bahasa sederhananya, tergantung coblosannya kita, kapan kita salah coblos maka nasib kita begini begini terus," kata Danny yang disambut sorak pendukung.
Danny juga berbicara imbauan dalam hadis soal tiga golongan. Ketiga golongan itu terbagi menjadi tiga.
"Rasulullah dalam hadisnya menggolongkan manusia dalam 3 golongan. Golongan pertama, golongan beruntung. Hari ini lebih bagus dari hari kemarin," kata Danny.
"Golongan kedua golongan celaka, hari ini buru, besok lebih buruk lagi. Golongan ketiga golongan sia-sia, hari ini sama hari kemarin sama saja," imbuhnya.
Melalui analogi dalam hadis tersebut, Danny mengingatkan pendukungnya untuk memilih calon pemimpin dengan cara yang benar. Menurut dia, masyarakat bisa melihat rekam jejak yang ditinggalkan serta gagasan ke depannya.
"Bagaimana supaya tidak coblos, kita bisa lihat rekam jejaknya, bisa juga lihat gagasan yang dia tawarkan. Danny-Azhar punya bukti. Kami punya bukti, maka dengan itu, bukti-bukti tadi disampaikan, dulu honornya petugas kebersihan kodong Rp 25 ribu (per bulan), sekarang alhamdulillah Rp 2,4 juta, di luar BPJS-nya," kata Danny.
"Dulu kesehatan tidak terlalu prima, sekarang Makassar terbaik di ASEAN, dulu Makassar Kota demonstrasi, sekarang kota makan enak," sambungnya.
Lebih lanjut Danny berbicara soal gagasan yang dia tawarkan. Dia berjanji akan memperhatikan kesejahteraan petani di Sulsel.
"Saya sudah keliling 900 titik di Sulsel, saya menerima keluhan masyarakat, apalagi petani. Petani profesi paling menderita, baru mau tanam bibit susah. Bibit tumbuh pupuk susah, pompa air susah. DIA datang, kalau kami menang, kami akan belu hasil petani dengan harga terbaik, insyallah pupuk kita intervensi, bibit kita intervensi," katanya.
Danny juga berjanji mempersiapkan alat berat. Dia menyebut hal itu untuk membantu petani dan nelayan mengelola sawah dan empangnya yang selama ini tidak produktif.
"Untuk desa ada BKK (bantuan keuangan khusus ) Rp 200 juta per desa, untuk anak desa kami akan beri bea siswa untuk skill," ujarnya.
(hmw/sar)