Calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) mengaku angka stunting di Makassar membuat ibu-ibu frustrasi. Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 ini pun akan membuat aplikasi dan mendorong makan bergizi demi mengatasi persoalan itu.
SEHATI mulanya diberi pertanyaan oleh moderator terkait upayanya dalam mengatasi stunting dalam debat kedua Pilkada Makassar 2024. Dalam pengantarnya, moderator mengatakan balita yang mengalami stunting tahun 2022 sekitar 4,08% atau 3.333 balita berdasarkan data EPPGBM Dinkes Makassar.
"Tingginya stunting di Makassar ini memang membuat kita semua khususnya kaum ibu frustrasi, ya. Bayangkan 1 dari 4 kelahiran yang ada di Kota Makassar ini berarti satu kelahiran itu bayinya sudah jelas otaknya rusak akibat stunting," kata Rezki di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu (13/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rezki menegaskan pihaknya tidak mau ibu-ibu di Makassar frustrasi. Dia tidak ingin anggaran pemerintah untuk penanganan stunting hanya menjadi seremonial belaka.
"Kami berharap insyaallah mudah-mudahan terima kasih kepada Presiden Prabowo kita semua ada makan siang bergizi. Ini jelas membawa banyak terobosan bagi kita di Makassar," ungkapnya.
Dia kemudian mengajak masyarakat terutama ibu-ibu bersama-sama berkomitmen mencegah stunting. SEHATI akan fokus pada perbaikan gizi di lokus stunting di Makassar.
"Tentu saja pola asuh yang kurang efektif ini harus kita perbaiki. Akses terbatas di layanan kesehatan harus kita maksimalkan untuk ibu-ibu yang ada di Kota Makassar ini," kata Rezki.
Sementara itu, Andi Seto mengatakan SEHATI akan menggunakan sistem teknologi dalam upaya mengintervensi pencegahan stunting. SEHATI akan membuat aplikasi yang bisa memonitor lokasi-lokasi yang rawan stunting.
"Saya pikir kita juga saat ini harus menggunakan teknologi untuk mengatasi stunting dengan membuat aplikasi khusus yang bisa kita langsung kontrol di setiap kelurahan, berapa jumlah bayi stunting yang ada di setiap kelurahan, berapa ibu hamil, berapa yang baru lahir," paparnya.
"Sehingga dengan intervensi seperti itu kita langsung melakukan action di setiap kelurahan berdasarkan teknologi yang kita buat khususnya aplikasi," tegas Seto.
(sar/asm)