Pakar Nilai Danny-Azhar Sosok Pemimpin Kuat dan Berdedikasi untuk Sulsel

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Pakar Nilai Danny-Azhar Sosok Pemimpin Kuat dan Berdedikasi untuk Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 09 Nov 2024 10:00 WIB
Paslon nomor 1 Pilgub Sulsel, Danny Pomanto dan Azhar Arsyad.
Foto: Paslon nomor 1 Pilgub Sulsel, Danny Pomanto dan Azhar Arsyad. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Akademisi UIN Alauddin Makassar Ibnu Hadjar Yusuf menilai calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 1 Moh Ramhdan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) merupakan sosok pemimpin yang kuat dan berdedikasi. Hal ini tercermin dari gerakan politik Danny-Azhar yang memulai kampanyenya dengan simbol Sujud Jumat di Kabupaten Gowa dan menutupnya di Seko, wilayah terpencil di Luwu Utara.

"Kampanye ini bukan hanya mencakup pusat-pusat kota tetapi juga titik terjauh dan terpencil di Sulawesi Selatan. Langkah ini merupakan komitmen nyata dalam memahami setiap wilayah, termasuk kultur sosial dan geografis masyarakat setempat," ujar Ibnu dalam keterangannya dikutip, Sabtu (9/11/2024).

"Bagi Danny Pomanto dan Azhar, roadshow ini tidak hanya sekadar meraih suara tetapi adalah misi untuk secara bersama-sama menyentuh dan melibatkan rakyat secara langsung suatu komitmen yang jarang kita temukan pada kandidat lainnya," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ibnu yang juga Ketua Umum Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sulsel, pendekatan ini menarik untuk dilihat dari sudut pandang sosiologis politik, khususnya teori partisipasi politik yang dikemukakan oleh Gabriel Almond dan Sidney Verba dalam buku mereka The Civic Culture. Almond dan Verba menyoroti pentingnya partisipasi politik dalam membangun budaya demokrasi yang sehat.

"Dengan melibatkan diri di setiap sudut Sulawesi Selatan, Danny-Azhar tak hanya memposisikan diri sebagai pemimpin politik tetapi juga sebagai bagian dari rakyat yang memahami secara langsung tantangan dan kebutuhan mereka," katanya.

ADVERTISEMENT

Dari perspektif sosiologi politik, menurut Ibnu, kampanye Danny-Azhar juga mencerminkan konsep politik akar rumput atau grassroots politics. Basis dukungan dibangun bukan melalui janji-janji besar di pusat kota, tetapi melalui keterlibatan langsung dan empati di pelosok-pelosok daerah.

Selain itu, lanjut Ibnu, Danny-Azhar menembus batas geografis dan budaya, yang oleh Anthony Giddens dalam teorinya tentang strukturasi disebut sebagai upaya untuk menghubungkan agen (pemimpin) dengan struktur masyarakat (komunitas lokal) melalui hubungan yang langsung. Giddens melihat bahwa pemimpin yang memahami konteks sosial masyarakat setempat mampu membentuk kebijakan yang lebih relevan dan efektif

"Titik akhir di Seko, wilayah yang nun jauh, sangat terpencil, medannya menukik, tajam, terjal, bebatuan, lumpur dengan jalan setapak nyebrang sungai tanpa jembatan mengandung simbolisme yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen mereka bukan sekadar janji, tetapi tindakan nyata untuk mencapai setiap pelosok, bahkan yang sering diabaikan oleh pemimpin sebelumnya," terangnya.

Lebih lanjut, Ibnu menyebut, Danny-Azhar seolah menegaskan bahwa politik bukan hanya untuk segelintir orang di pusat, tetapi untuk semua orang, termasuk mereka yang selama ini berada di pinggiran, di polosok, bahkan di pulau terluar Makassar dan Sulsel. Langkah ini menunjukkan bahwa Danny-Azhar menginginkan pemerataan ekonomi, sosial, politik (Ekosop) yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, yang menjadi inti dari visi mereka untuk 'Sulawesi Selatan yang lebih merata dan berkeadilan'.

"Pendekatan ini juga menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang kuat dan berdedikasi. Kampanye ini menunjukkan bukan hanya ambisi tetapi juga ketahanan, daya juang, dan ketekunan serta kerja keras mereka untuk menggapai setiap lapisan masyarakat di kota sampai ke pelosok desa/dusun," bebernya.

Sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, Danny-Azhar dinilai memperlihatkan diri sebagai sosok yang cerdas dan militan yang mampu memahami bahwa memenangkan hati rakyat membutuhkan lebih dari sekadar retorika.

"Ini adalah sebuah perjalanan panjang yang melibatkan komitmen untuk hadir, mendengarkan, dan merespons langsung kebutuhan rakyat di seluruh Sulawesi Selatan sesuai dengan yang sering diungkapkan oleh Danny Pomanto lebih baik 1 bukti nyata dari pada 1.000 janji," tutupnya.




(ata/asm)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads