KPU Sulawesi Selatan (Sulsel) menawarkan debat kedua Pilgub Sulsel 2024 digelar pada siang hari. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi dari debat sebelumnya.
"Ini ada tawaran, kami lagi ingin mendiskusikan dengan teman-teman paslon untuk menggelar kegiatannya di siang hari," ujar Ketua KPU Sulsel Hasbullah kepada detikSulsel, Jumat (1/11/2024).
Hasbullah menjelaskan tawaran debat digelar siang sudah dibahas bersama kepolisian. Mereka menyebut kegiatan pada siang hari lebih baik untuk menghindari hal-hal di luar keinginan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan itu bisa kita sepakati bersama dan kepolisian juga menilai itu lebih baik. Kalau itu kita sepakati bersama debat kedua tanggal 10 November kita gelar siang," katanya.
Debat kedua Pilgub Sulsel dijadwalkan digelar di Hotel Gammara, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, 10 November nanti. Saat ini, kata Hasbullah, pihaknya sisa menunggu kesepakatan pihak-pihak terkait.
"Kemarin kita sudah finishing tempat dengan lembaga penyiaran, kita sudah cek, available, dan sudah disepakati. Tinggal kita rapat bersama kepolisian daerah dalam hal ini karoops, bersama paslon menyepakati apa yang menjadi hal yang dievaluasi pada pelaksanaan debat perdana," ujar Hasbullah.
Hasbullah menjelaskan pelaksanaan debat perdana di dalam ruangan sejatinya berjalan lancar. Meskipun diakuinya terjadi keriuhan antarpendukung pasangan calon (paslon) di area hotel tempat pelaksanaan debat.
"Kegiatan debat di dalam room tidak ada masalah, yang kami dengar ada keriuhan yang ada di luar. Bukan keributan yah tapi keriuhan, (paslon) sama-sama punya gairah yang sama," katanya.
"Kita jangan selalu mem-framing mereka adu jotos, mereka cuma teriak-teriak, saling dorong-dorong, kan itu keriuhan saja bukan keributan. Kalau adu jotos pasti ada ditangkap, kan tidak ada ditangkap," tutur Hasbullah.
Paslon Tak Masalah Debat Digelar Siang Hari
Sekretaris Tim Pemenangan ASS-Fatma, Andi Januar Jaury Dharwis nengatakan pihaknya sepakat dengan usulan KPU yang akan menggelar debat pada siang hari. Intinya, kata dia, debat dapat dijadikan referensi masyarakat dalam memilih calon pemimpinnya.
"Pada dasarnya kita sepakat, kita serahkan ke KPU, kan goal-nya menyebar luas ke masyarakat melalui lembaga penyiaran," ucap Januar kepada detikSulsel, Jumat (1/11).
Sementara, Juru Bicara Danny-Azhar, Asri Tadda mengatakan pihaknya juga sepakat dengan opsi yang ditawarkan KPU untuk menggelar debat di siang hari. Namun yang perlu ditekankan adalah komitmen bersama untuk tidak melakukan pengerahan massa ditepati.
"Cukup baik opsi ini. Tetapi bagaimana pun, mobilisasi massa seharusnya dihindari karena potensial menimbulkan gesekan antar kubu. KPU harus tegas soal ini dan harus ada sanksi bagi pihak yang melanggar. Pihak keamanan juga harus bekerja lebih baik, mengamankan kandidat sejak pintu kedatangan, bukan hanya menunggu di dalam," ujar Asri.
(asm/asm)