Ketua KPU Sulawesi Selatan (Sulsel) Hasbullah buka suara soal dugaan insiden intimidasi saat calon gubernur nomor urut 1, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto saat akan masuk arena debat Pilgub Sulsel 2024. Pihaknya mengaku akan mengevaluasi kisruh Danny mengaku diteriaki hingga dilempari menjelang debat Pilgub Sulsel.
"Itukan urusan terkait teman-teman kepolisian makanya nanti kami akan membicarakan itu dengan teman-teman kepolisian dengan teman-teman tim paslon," ujar Hasbullah kepada detikSulsel, Selasa (29/10/2024).
Hasbullah mengaku tim paslon sudah diimbau agar tidak membawa massa berlebihan ke lokasi debat. Pasalnya, penyelenggara sudah menyiapkan laporan langsung dari posko induk masing-masing yang menggelar acara nonton bareng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kemarin kami berharap teman-teman semua tidak harus ke hotel ramai-ramai, ke tempat kegiatan karena ada live report yang kita minta untuk disiapkan masing-masing posko induk, kegiatan itu ada di masing-masing posko mereka," katanya.
Meski sudah diimbau, kata Hasbullah, pendukung paslon ternyata tetap datang ke lokasi debat. Makanya, di halaman hotel tempat pelaksanaan debat dipadati massa pendukung masing-masing paslon.
"Cuma banyak yang tetap datang ke tempat acara, itu jadi ramai kondisinya, jadi riuh. Tapi bagi kita sejauh ini itu semua masih dalam kontrol dari teman-teman kepolisian," katanya.
Hasbullah mengakui tak melihat langsung insiden yang terjadi di luar hotel karena sudah fokus di dalam ruangan debat. Meski demikian dia memastikan hal itu akan diantisipasi agar tak terulang di debat kedua pada, 10 November nanti.
"Sekalipun ada insiden, tapi kami tidak lihat insidennya yah, karena kami di dalam dan proses yang ada di dalam sangat adem. Malah antar paslon itu berangkulan dan seterusnya, sifatnya dinamis tapi gestur antar mereka sebelum dan sesudah adem, malah sampai selfie bareng dan seterusnya," katanya.
"Malah di dalam sangat sejuk, kita tidak tahu yang ada di luar seperti apa, nanti akan ada evaluasi bersama teman-teman kepolisian dan LO paslon," tambah Hasbullah.
Pihaknya juga belum menerima laporan dari kepolisian soal dampak dari insiden tersebut. Termasuk dirinya tak menerima laporan adanya oknum massa yang diamankan.
"Setahu saya tidak ada (diamankan), cuma memang riuh dan ramai, ada sorak-sorakan. Di situ saja kan. Makanya menurut kita masih dalam kontrol karena keriuhannya saja," ujarnya.
Soal klaim Danny yang mengaku dilempar, kata Hasbullah, belum bisa dipastikan kejadiannya. Dia juga tak mendapat informasi soal insiden itu dari pihak kepolisian.
"Kita tidak bisa mengklaim kalau lemparan botol dari ini. Tidak bisa kita (tuduh) sebelum kita tahu, karena jangan sampai proses-proses provokasi saja toh. Cuma kan setahu kami tidak ada gesekan itu, memang riuh saja dengan teriak-teriakan dan lain-lain karena kami di dalam," jelas Hasbullah.
Sebelumnya diberitakan, Danny Pomanto mengaku mengalami momen tidak menyenangkan saat akan masuk arena debat Pilgub Sulsel 2024. Wali Kota Makassar ini mengaku diteriaki hingga diduga dilempar orang tidak dikenal akibat adanya pengerahan massa yang berlebihan.
Hal itu disampaikan Danny usai mengikuti debat Pilgub Sulsel di Hotel Four Point, Makassar, Senin (28/10) tadi malam. Danny turut menyinggung adanya mobilisasi massa secara berlebihan di lokasi.
"Saya kan komitmen tidak perlu bawa banyak massa. Akhirnya (ada oknum) memancing turun, baku panggil-panggil. Saya komitmen untuk sopan, tadi itu kita cuma kalah tidak sopan," tambah Danny.
Danny tidak menyebut pihak yang diduga melakukan pelemparan, namun dia menyayangkan insiden tersebut. Danny menegaskan perbuatan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab itu tidak etis.
"Kita junjung tinggi kesepakatan bahwa jangan bawa massa. Aduh kalau bawa massa ji, aduh. Saya larang (tim) saya bawa massa, saya larang. Nah gara-gara begitu, dilempar, (akhirnya) datanglah semua anak-anak," paparnya.
(sar/ata)