Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memaparkan kiat mengatasi persoalan sampah. Danny menyarankan agar program bank sampah di Makassar bisa direplikasi di sejumlah daerah di Sulsel.
Rencana itu disampaikan Danny dalam sesi tanya jawab antar kandidat dalam debat perdana Pilgub Sulsel 2024 di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Senin (28/10/2024). Cagub Sulsel nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman mempertanyakan kiat-kiat menyelesaikan persoalan sistem persampahan di wilayah perkotaan.
Danny awalnya menjawab pertanyaan itu dengan menyinggung sistem persampahan terpadu di Kota Makassar. Menurut Danny, Makassar merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sistem persampahan terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa terbaik? Bapak bisa cek sekarang di google, bank sampah di Kota Makassar berapa banyak, cek tempat lain. Kita ada 1.007 bank sampah. Apa itu artinya bank sampah? Bagaimana pelibatan masyarakat banyak," ucap Danny.
Danny mengatakan, Pemkot Makassar di bawah kepemimpinannya juga telah meneken kerja sama proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Proyek ini diklaim akan mengatasi persoalan persampahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang.
"Kita sudah teken kontrak tentang PSEL (Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik), dengan skema yang berbeda. Skemanya adalah TPA di Antang dalam 9 tahun akan menjadi taman-taman hijau yang insyallah yang menyumbang dekarbonisasi dan oksigen
yang baik," jelasnya.
Kembali lagi ke bank sampah, Danny mengaku pentingnya proses pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Dia meyakini bank sampah menjadi solusi untuk mengatasi persoalan sampah yang dimulai dari bawah.
"Persoalannya, kita masih punya pekerjaan besar. Sekarang ini bersihnya Kota Makassar hanya tergantung petugas kebersihan, (padahal) harus betul-betul kesadaran masyarakat yang bersih yang menopang kebersihan Kota Makassar," tuturnya.
Menurut Danny, sistem persampahan di Makassar sangat terpadu karena ada pelibatan masyarakat, teknologi, dan aturan. Sistem ini dijalankan lewat program sampah.
"Termasuk boleh dicek, yang belum tahu, cek sekarang di google, dimana daerah yang membeli sampah dari bank sampah unit. Hanya Makassar, hanya Makassar, hanya Makassar, satu-satunya," ungkap Danny.
Danny berjanji jika terpilih menjadi gubernur Sulsel didampingi Azhar Asrayad sebagai wakilnya, akan mengatasi persoalan sampah di Sulsel. Dia kembali menegaskan program sampah menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan perkara itu.
"Saya jalan kemarin, banyak sampah di samping-samping sawah karena tidak ada sistem pengolahan sampahnya. Masyarakat belum memiliki itu di kabupaten kota," ucapnya.
"Saya kira contoh Kota Makassar paling menarik, kenapa, karena kita sudah terpadu, pelibatan masyarakat, teknologi, sistem, aturan dan ekonominya. Karena bank sampah sekarang itu menjadi UMKM," imbuh Danny.
Respons Andi Sudirman Sulaiman
Sementara itu, Andi Sudirman Sulaiman mengaku juga telah berupaya menjalankan program pengolahan sampah semasa menjabat sebagai gubernur Sulsel. Salah satunya mendorong program Refuse Derived Fuel (RDF).
"Itu (RDF) tentang pengelolaan tepat guna bekerjasama dengan perusahaan dan dalam waktu satu tahun setelah rapat tahun 2023 awal. Kami memberikan bantuan keuangan di Pangkep sebesar Rp 23 miliar dan sudah eksis kami sudah resmikan sebelum saya berakhir," papar Andi Sudirman.
Andi Sudirman menyadari persoalan sampah bukan hal yang mudah. Dia berharap perkara ini mesti dilakukan dengan kolaborasi.
"Pada prinsipnya bahwa kami tentu harus ada kolaborasi dengan kabupaten kota dan tentu kita harap semua bisa bekerja sama," imbuhnya.
(sar/hmw)