Isu ekonomi perempuan turut dibahas dalam debat perdana Pilgub Sulsel 2024. Calon wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2 Fatmawati Rusdi ingin mendorong ekonomi perempuan lewat UMKM, sementara calon gubernur nomor urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto melalui lorong wisata.
"Yang utama ini soal pemenuhan ekonomi perempuan. Saya perempuan, perempuan harus sebagai subjek pembangunan. Memang perempuan rentan baik itu perubahan iklim. Lalu kemudian bagaimana penguatan ekonomi terhadap perempuan?" kata Fatma dalam debat Pilgub Sulsel, Senin (28/10/2024).
Fatma mengaku sudah keliling 24 kabupaten/kota untuk mendengarkan keluhan perempuan. Dia menyebut banyak perempuan yang meminta untuk diberdayakan oleh pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya keliling 24 kabupaten/kota ketemu dengan para perempuan-perempuan yang memberikan aspirasinya, asa, meminta harapan kepada saya bahwa mereka ingin diberdayakan. Dengan masuknya sebagai kelompok rentan, tentu penguatan ekonomi terhadap perempuan dengan berbasis peningkatan UMKM," beber Fatma.
"Tidak hanya memberikan bantuan stimulan terhadap mereka, lalu kemudian dengan pendampingan mulai dari bagaimana merintis usahanya, lalu kemudian bagaimana pemasaran digitalisasi untuk perempuan," tambahnya.
Sementara Danny, berbicara soal program lorong wisata yang ia jalankan di Kota Makassar. Dia menyebut 90 persen masyarakat di lorong-lorong adalah perempuan.
"Perempuan adalah spesies terkuat di dunia, satu. Perempuan sekarang sekitar 55%, artinya dia dominan. Maka dengan itu, pemerintah kota lewat lorong-lorong wisata 90 persen adalah kaum perempuan. Mereka membuat semua di lorong," ujar Danny.
"Kenapa di lorong? Mereka dekat dengan sumber. Menanam cabai atau lombok, memelihara lobster air tawar. Bisa dia dapat uang dari situ, ekonomi yang meningkat," bebernya.
Menurut Danny, dengan adanya program seperti ini, maka pemberdayaan perempuan dan low carbon bisa sama-sama tercapai.
"Artinya perempuan menjadi fokus di mana dengan dia bekerja dekat rumah maka itulah sesungguhnya perempuan dan low carbon. Kenapa? Dia jaga anaknya, dia jaga rumahnya, dia dapat uang di lorong, nah itulah sesungguhnya pemberian perempuan dengan berbasis low carbon," pungkasnya.
(asm/asm)