Cawagub Sulsel nomor urut 1 Danny Pomanto dan Cawagub Sulsel nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman (ASS) saling balas argumentasi soal tema pendidikan dalam debat Pilgub Sulsel 2024. ASS memamerkan sistem mutasi kepala sekolah (kepsek), sedangkan Danny menyinggung komite sekolah SMA 17 Makassar di bawah naungan Disdik Sulsel bermasalah.
Danny dan wakilnya, Azhar Arsyad awalnya menyampaikan solusi terhadap lemahnya peran komite sekolah dalam dunia pendidikan. Pernyataan itu dibalas Cawagub Sulsel nomor urut 2 Fatmawati Rusdi yang mendorong pentingnya peran dewan pendidikan.
Pernyataan tersebut kemudian dilanjutkan oleh ASS yang memamerkan sistem mutasi Kepsek di Sulsel. Menurut ASS, mutasi Kepsek di Sulsel selalu melibatkan dewan pendidikan seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh Fatmawati Rusdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kasih karya nyata, waktu kami memutasi kepala sekolah, Dewan Pendidikan selalu memberikan rekomendasi," kata ASS.
Menurut dia, mutasi Kepsek juga mengacu pada track record yang ada dalam sistem digitalisasi.
"Inilah sangat membantu menjadikan kita penghargaan tertinggi lulus perguruan tinggi di Indonesia, peringkat 5 menggeser Jakarta," kata ASS.
Danny Balas Komite Sekolah SMA 17 Makassar Bermasalah
Danny membalas pernyataan ASS tersebut dengan menyinggung komite sekolah SMA 17 Makassar yang bermasalah. Dia menyebut masalah tersebut ada jejak digitalnya.
"Semua itu ada jejak digital. Coba lihat yang ribut komite sekolahnya siapa, SMA. Terakhir kan SMA 17 yang ribut, sayangnya SMA itu bukan kota Makassar yang urusi, kalau Kota Makassar yang urusi insyaallah selesai semua," kata Danny.
Dia mengatakan pihaknya memiliki program revolusi pendidikan. Dia berjanji semua pihak dilibatkan, termasuk komite sekolah hingga masyarakat.
"PPDB kami punya 3 jalur. Biasanya nasional punya 2 jalur, jalur zonasi, dan non zonasi. Kami punya jalur solusi, anak-anak yang tidak kena dua jalur ini, kami carikan sekolah sampai dapat sekolah," katanya.
(hmw/asm)