Bawaslu Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) memeriksa 6 orang di kasus dugaan politik uang yang dilakukan oleh tim pemenangan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati nomor 1, Andi Mapparemma-Andi Adawiah (Siap-Ada). Laporan dari Tim Hukum Paslon nomor 2 Suwardi Haseng-Selle Ks Dalle (Sukses) itu pun selanjutnya akan dibahas di Gakkumdu.
"Ada 6 orang yang diundang untuk klarifikasi. Pelapor, terlapor, dan 4 orang saksi. Selanjutnya kami akan lakukan pembahasan kembali bersama Gakkumdu. Kemudian juga akan menghadirkan saksi ahli," ujar Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Soppeng Abd Jalil kepada detikSulsel, Jumat (11/10/2024).
Jalil mengaku, pihaknya belum bisa menyimpulkan terkait video Tim Pemenangan Siap-Ada yang diduga bagi-bagi uang. Dia menyebut Bawaslu Soppeng masih mendalami keterangan saksi dan mengumpulkan bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum berani menyimpulkan sebelum rampung semua penyelidikan," bebernya.
Sementara itu, salah seorang saksi Muhammad Zulkifli Bahtiar menerangkan, dirinya bersaksi terkait video yang beredar. Dia juga menyampaikan mengenal beberapa orang yang ada dalam video.
"Tadi saya diperiksa sebagai saksi atas pembuktian video. Saya terangkan lihat di grup WhatsApp, dan dalam video itu ada beberapa yang saya kenal. Itu tadi yang saya sampaikan ke Bawaslu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim hukum paslon nomor 2 Sukses menganggap Tim Srikandi paslon nomor urut 1 Siap-Ada, ilegal karena tidak terdaftar di KPU. Tim Sukses pun menilai yang menerima uang dari tim Siap-Ada adalah warga biasa.
"Dia (Srikandi Siap-Ada) bukan tim sebagaimana yang dimaksud dalam daftar Tim Pemenangan berdasarkan surat pengumuman kampanye di KPU. Artinya tim tersebut ilegal," ujar Tim Hukum Paslon Suwardi-Selle, Firmansyah, Rabu (9/10).
Sementara Ketua Tim Pemenangan Siap-Ada, Syamsuddin Dennu menanggapi santai usai timnya dilaporkan. Dia menyebut kejadian itu konteksnya hanya memberikan uang kepada timnya sendiri.
"Itu kan bukan memberikan uang untuk mempengaruhi memilih calon bupati, ini kan hanya tim kita sendiri. Beda kalau dikasih uang orang untuk memilih paslon kita," ucap Syamsuddin.
Syamsuddin mengatakan Tim Srikandi bagian dari Tim Pemenangan Siap-Ada. Dia juga mengklaim tim Srikandi terdaftar dalam tim pemenangan.
"Tugasnya kalau kampanye mengedarkan absen, mengatur kursi, dan membagikan snack. Kayaknya ada nama-namanya itu semua di tim pemenangan, ada juga kayaknya itu anaknya Andi Mapparemma terdaftar," bebernya.
(sar/asm)