Akademisi UIN Alauddin Makassar Ibnu Hadjar Yusuf menilai Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 akan menjadi ajang pertarungan yang mencerminkan sirkulasi elite baru. Menurut Ibnu, Pilgub Sulsel kali ini memberikan peluang besar munculnya kepemimpinan baru di luar kelompok dominan yang selama ini berkuasa.
"Pilgub Sulsel 2024 adalah arena pertarungan sebagai sirkulasi elite, pergantian elite, yang memimpin secara reguler dengan sistem demokrasi langsung melalui pemilihan gubernur," ujar Ibnu dalam keterangannya, Rabu (3/10/2024).
Ibnu mengutip sosiolog Prancis Pierre Bourdieu mengatakan Pilgub Sulsel 2024 merupakan proses sirkulasi elite yang memungkinkan hadirnya figur baru yang mampu membawa perubahan. Menurutnya, figur tersebut ada pada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 1 Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arena kontestasi Pilgub Sulsel 2024 menghadirkan dua kandidat pasangan akan berkompetisi. Yang tampak kelihatan di ruang publik ide konsep gagasannya dalam bentuk program adalah calon nomor urut 1 Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA). Dengan tagline 'Baik untuk Semua' adalah diksi yang menarik. Artinya, mengakomodir semua kebutuhan dan kepentingan kabupaten/kota se-Sulsel," jelasnya.
Menurut Ibnu yang juga Ketua Umum Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sulsel, duet Danny Pomanto dan Azhar memiliki potensi kuat untuk membawa perubahan. DIA yang juga mengusung tagline 'Save Sulsel' ini dinilai mampu merangkul seluruh elemen masyarakat tanpa sekat atau diskriminasi.
"Arti yang lebih spesifik lagi DIA hadir merangkul semua golongan tanpa ada sekat, diskriminasi, pendikotomian, dan tidak sektarian," tambahnya.
Ibnu juga menyoroti konsep dan program yang diajukan pasangan DIA. Mengenai visi ke depan, Danny Pomanto menegaskan akan menjadikan Sulsel sebagai pusat pangan dunia dengan fokus pada penataan wilayah komoditas unggulan, ekosistem pangan berbasis teknologi, serta menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan.
Selain itu, lanjut Ibnu, pendekatan humanistik Danny Pomanto terhadap para petani dan nelayan, seperti menjamin harga terbaik untuk produk mereka dan membangun kawasan secara adil dan merata, merupakan salah satu hal yang menarik.
"Artinya, Danny Pomanto memiliki keunggulan dalam menjabarkan ide dan gagasan lewat program memajukan Sulsel, menyelamatkan Sulsel dari kemunduran dan kebangkrutan," terangnya.
Lebih lanjut, Ibnu menyebut dukungan yang diterima pasangan Danny-Azhar makin memperkuat posisi mereka dalam kontestasi politik. Kehadiran tokoh-tokoh penting dari kalangan bangsawan dan masyarakat adat Sulsel yang mendukung pasangan ini dinilai sebagai energi besar.
"Ketika kami melihat ruang pergerakan politik Danny-Azhar di ruang publik, DIA lebih siap menang dengan kehadiran tokoh-tokoh, raja, opu, karaeng, puang, bersepakat untuk mendukung. Ini adalah energi besar bagi Danny Pomanto yang berlatar belakang orang biasa dengan dedikasi yang luar biasa," bebernya.
(asm/ata)