.webp)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan Golkar resmi terdaftar sebagai pengusung Mashur Bin Mohd Alias-Muhammad Nasiyanto (HAMAS-Mo). KPU mengatakan rekomendasi Syaharuddin Alrif-Nur Kanaah (SAR-Kanaah) yang sebelumnya diterima tidak berlaku.
"Iya, tidak masuk (rekomendasi Golkar untuk SAR-Kanaah), artinya (Golkar) tidak masuk sebagai pengusung yang diajukan SAR-Kanaah," ujar Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Sidrap, Aco Ilham kepada detikSulsel, Jumat (30/8/2024).
Ilham mengungkap yang masuk dan terdaftar di Silon adalah dukungan Golkar untuk HAMAS-Mo. Dia juga memastikan tidak ada dukungan ganda kepada SAR-Kanaah sebab data yang diterima KPU berdasarkan persetujuan dari partai di tingkat DPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kan paslon ini meminta persetujuan ke DPP, sehingga baru bisa terbit persetujuan untuk di-upload di Silon kalau disetujui DPP partai pengusung. Yang tercatat di Silon dukungan Golkar ke Mashur-Nasiyanto," imbuhnya.
Meskipun diusung hanya oleh partai Golkar, dia menegaskan pasangan HAMAS-Mo tetap lolos untuk bisa mendaftar sebagai peserta Pilkada Sidrap 2024. Dengan acuan jumlah suara dari Golkar pada Pemilu 2024 lalu sebanyak 20.598 suara.
"Pascaputusan MK sudah bukan hitungan kursi tetapi jumlah suara dari partai. Di Sidrap masuk yang 10 persen dan itu Golkar sudah bisa mengusung pasangan calon," tegasnya.
Dia mengungkap bahwa untuk Pilkada Sidrap 2024 ada 3 bakal pasangan calon yang resmi mendaftar yakni pasangan SAR-Kanaah, HAMAS-Mo, dan Muh Yusuf Dollah Mando-Muh Dataransyah (DOATA).
"Ada 3 bakal paslon yang telah resmi mendaftar untuk menjadi peserta di Pilkada Sidrap 2024," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP) memastikan rekomendasi ke Syaharuddin Alrif-Nur Kanaah (SAR-Kanaah) dibatalkan dan tidak ada rekomendasi ganda. Dia memastikan Golkar secara resmi memberikan rekomendasi kepada Mashur Bin Mohd Alias-Muhammad Nasiyanto.
"Ini adalah persoalan akhir dari DPP yang memberikan pertimbangan yang layak dikeluarkan B.1-KWK adalah H Mashur. Jadi tidak ada dobel atau ganda B.1-KWK. Yang ada hanya 1 (Mashur-Nasiyanto) dan sebelumnya (SAR-Kanaah) dibatalkan," kata Taufan Pawe kepada detikSulsel, Kamis (29/8).
(asm/hsr)
